Mohon tunggu...
Aisah Anastasia
Aisah Anastasia Mohon Tunggu... Mahasiswa - 22107030030_UIN Sunan Kalijaga

PRACTICE MAKES PERFECT

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Kenapa Manusia Ingin Selalu Menjadi Kaya?

13 Maret 2023   20:20 Diperbarui: 13 Maret 2023   20:25 170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Website Liputan 6 (liputan6.com)

Memiliki harta yang melimpah merupakan impian bagi semua orang. Bahkan tidak sedikit juga orang yang menunda keinginannya untuk menjadi kaya karena tidak adanya kesempatan atau peluang. Bermimpi itu gratis, tetapi untuk mewujudkan mimpi itu harus memakai uang sekecil berapapun nominal uang tersebut. Jatuh bangun pun harus dilalui. 

Di dalam Islam, menjadi kaya bukanlah suatu kewajiban, tetapi jika seseorang bisa kaya, maka dia dianjurkan untuk bersedekah kepada siapapun yang membutuhkan bantuan dia. Uang bukanlah segalanya, tetapi segalanya butuh uang. Dengan uang, seseorang bisa menaikkan derajat dirinya dan keluarga. 

Uang hanyalah selembar kertas. Namun uang mampu mengendalikan psikologis seseorang. Seperti halnya jika seseorang memiliki banyak uang maka ia akan hidup dengan tenang, aman, dan damai, tetapi jika seseorang tidak memiliki uang atau kekurangan uang maka ada sebagian yang hidupnya sengsara atau kurang bersyukur.

Meskipun nilai di dalam uang tersebut tidak seberapa besar tetapi nilai tersebut mampu memberikan peluang dan kesempatan yang cukup besar untuk seseorang atau sebaliknya. 

Merdeka dari finansial masih menjadi suatu bab yang paling dicari dan dipelajari di berbagai media sosial. Seperti halnya kita menonton artis yang terkenal hanya karena kekayaannya, bukan karena dia merupakan entertainer yang bagus dan hebat terkenal dengan bakat-bakatnya, apakah mereka bisa menjadi panutan dan menginspirasi para penonton atau netizen?

Seseorang yang memiliki harta yang melimpah atau orang kaya akan selalu mendapat perhatian lebih dari para penonton dan menjadi asumsi publik. Tak hanya itu mereka juga makan di restoran elit yang kiranya menghabiskan hingga ratusan juta sekali duduk. Lalu Adakah makanan dengan harga yang sesuai dengan gaji UMR di Jakarta? Selain itu pakaian yang mereka pakai dengan merk yang berkelas.

Apakah sekecil itu orang miskin? Mereka tidak berani untuk bergerak bahkan sulit juga untuk bergerak. Sebagai contoh, seorang pemulung yang mendorong gerobak dan tidur di dalam gerobak selama entah berapa tahun lamanya. Ini menjadi suatu satire yang nyata.

Berpacu pada model ekonomi Keynesian, yang di mana orang kaya lebih sedikit mengkonsumsi makanan dan mereka lebih berfokus pada investasi dan juga bisnis. Berbeda halnya dengan orang miskin, mereka lebih mementingkan kebutuhan makanannya karena itu suatu hal yang sulit mereka dapatkan.

Namun, dengan pemikiran yang seperti itu banyak orang zaman sekarang yang terjebak mengalami penyakit komplikasi yang akut dikarenakan kurangnya mengkonsumsi makanan pokok yang sesuai porsinya, tetapi mereka lebih memilih makan camilan yang mengandung glukosa tinggi.

Bagi anak muda sekarang cuan dapat mengalir tanpa keringat menjadi impian yang mereka bayangkan. Para anak muda berharap bisa bekerja di start-up. Namun ternyata gugur pada saat PHK. Hingga akhirnya tak sedikit anak muda yang dapat memberdayakan masyarakat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun