Mohon tunggu...
Oei Airy Utomo
Oei Airy Utomo Mohon Tunggu... Lainnya - Masyarakat biasa

Saya adalah lulusan S1 Teknik yang memiliki ketertarikan terhadap dunia media

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Negara Adalah Kita, Bukan Cuma Pemerintah

2 Mei 2020   13:12 Diperbarui: 2 Mei 2020   13:12 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Gerakan #dirumahaja masih terus didengungkan di Indonesia. Masyarakat memang dihimbau untuk tetap belajar, bekerja,  dan beribadah di rumah. Hal tersebut memang sangat urgent saat ini, mengingat jumlah pasien positf, ODP, dan PDP di Indonesia terus meningkat. 

Tenaga medis yang menangani pasien pun mulai kualahan, beberapa ada yang ikut terinfeksi, beberapa harus gugur saat bertugas. Gugus tugas penanganan Covid-19 dalam konferensi pers menyatakan saat ini dibutuhkan 1500 dokter, 2500 perawat, serta petugas-petugas pendukung lainnya. Artinya pertumbuhan pasien tidak seimbang dengan jumlah tenaga yang menangani.

Kabar baiknya adalah sebagian besar masyarakat Indonesia sudah mematuhi himbauan untuk di rumah saja. Sekolah diliburkan, beberapa kantor menggunakan sistem work from home, ibadah dilakukan secara online, dan tempat hiburan ditutup. Kabar buruknya, beberapa orang masih saja ada kluyuran, cengar-cengir atau marah saat ditegur, merasa dirinya kebal.

Kabar buruknya lainnya adalah ada perkerja harian, seperti pedagang pasar, driver ojol, supir angkot, PKL, yang terpaksa tetap beraktifitas seperti biasa. Sayangnya, resiko tertular dan menulari tidak sebanding dengan pendapatan yang didapat. Namun mereka tetap bekerja, karena lebih baik dapat sedikit daripada tidak sama sekali.

Di saat seperti ini sudah bukan saatnya lagi kita menyalahkan pemerintah, meminta pertanggung jawaban pemerintah, menuntut pemerintah untuk melakukan ini itu, dan sebagainya. Hal itu mungkin tidak sepenuhnya salah karena memang pemerintahlah yang memiliki otoritas menentukan kebijakan. Namun, sudah saatnya kita sadar bahwa wabah Corona ini adalah masalah Negara Indonesia.

Berdasarkan Konvensi Montevido 1933 tentang Hak dan Tugas Negara, syarat berdirinya suatu negara adalah adanya rakyat, pemerintah, wilayah, dan pengakuan negara lain. Jadi jelas bahwa saya, kamu, kita, masyarakat adalah negara, tidak cuma pemerintah. Masyarakat dan pemerintah harus bekerja sama untuk menanggulangi wabah ini.

Pemerintah sudah membuat himbauan agar masyarakat tetap di rumah. Tugas kita adalah mematuhinya. Orang tua bertugas mengawasi anak-anaknya agar tidak kluyuran. Kita bertugas mengingatkan saudara, kerabat, teman-teman untuk tetap di rumah. Rebahan di rumah adalah sumbangsih yang paling simple, mudah, tidak banyak mikir.

Kalau ingin membantu negara dengan modal sedikit, kita bisa berdonasi. Hanya dengan Rp 1000 saja anda sudah bisa berdonasi melalui GoGive yang bekerja sama dengan Kitabisa.com. Terlihat sepele, namun hal kecil ini bisa menjadi sesuatu yang besar.

Berdasarkan data dari studi Bank Dunia (2016), yang saya dapat dari situs databoks, jumlah penduduk kelas atas dan menengah di Indonesia sebesar 0,5% dan 20%. Kelas atas didefinisikan sebagai penduduk dengan pengeluaran per kapita >6juta, sedangkan kelas menengah 532 ribu-1,2 juta.

Mari mengambil asumsi jumlah penduduk Indonesia adalah 265 juta jiwa dan kita menggunakan data 2016 tersebut untuk berhitung. Maka jumlah penduduk kelas atas dan menengah adalah 54.325.000. Supaya mempermudah perhitungan, kita bulatkan saja menjadi 50 juta.

Jika seminggu sekali setiap orang berdonasi Rp 1000, maka akan tekumpul 50 M/minggu. Jika diasumsikan harga 1 porsi makanan adalah 15.000, sehari makan 3x, maka biaya makan 1 orang adalah 315.000/minggu. Uang 50 miliar tadi dapat memberi makan sekitar 150 ribu pekerja harian setiap minggunya. Mereka pun dapat berdiam di rumah saja sama seperi kita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun