Mohon tunggu...
adhika atyanta
adhika atyanta Mohon Tunggu... Arsitek -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Save Pasar Cinde! Selamatkan Pasar Cinde!

13 Juni 2016   22:55 Diperbarui: 13 Juni 2016   22:59 120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mengapa Pasar Cinde harus dijaga dan dilestarikan sebagai warisan dan cagar budaya?

Sementara kota Palembang menjadi makmur dan melaju dalam pembangunan, bangunan-bangunan tua tergusur digantikan dengan yang baru. Identitas kota sebagai ‘Venesia dari Timur’ menghilang. Satu per satu bangunan-bangunan khas Palembang lenyap dari lanskap kota. Rekam jejak sejarah dan perubahan sosial-budaya terhapus. Koleksi hidup warisan budaya kentara dan tak kentara Palembang tergusur.

Bagi orang Palembang—Wong Kito—tergusurnya Pasar Cinde berarti tergusurnya tempat menggantungkan ingatan pada sejarah, nenek-moyang dan kearifan yang diwariskannya.

Pelestarian situs dan bangunan cagar budaya seperti Pasar Cinde tidak hanya wajib diperhatikan dan diejawantahkan oleh pemerintah lokal maupun nasional dan organisasi-organisasi pelestarian. Setiap warga masyarakat--setiap Wong Kito--wajib peduli dan membantu aktif melestarikan warisan-warisan budaya bangsa untuk anak-cucu dan generasi muda Indonesia.

Jangan sampai kota Palembang menjadi Kota Pusaka tanpa Pusaka.

Save Pasar Cinde. Selamatkan Pasar Cinde.

Dukung Kami dengan menanda tangani Petisi Save Pasar Cinde
bit.ly/petisisavecinde 

Untuk informasi lebih lanjut, temukan kami di:


Lihat video kami tentang PASAR CINDE di Youtube:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun