Mohon tunggu...
Airani Listia
Airani Listia Mohon Tunggu... Penulis - Ibu Rumah Tangga dan Freelance Content Writer

Mantan pekerja yang sedang sibuk menjadi emak-emak masa kini. Hobi menyebarkan kebaikan dengan tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Awas! Modus Penipuan Mengaku Teman

6 Juni 2023   05:15 Diperbarui: 6 Juni 2023   05:49 557
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi penipuan I sumber : pexels.com/Sora Shimazaki

Belum lama ini saya sempat teringat kembali, kejadian lampau mengenai penipuan yang saya alami. Sudah sangat lama sekali sebenarnya, tetapi menjadi salah satu pengalaman yang membuat saya lebih waspada sampai sekarang.

Penipuan mencatut nama teman

ilustrasi penipuan mencatut nama teman I sumber : pexels.com/RDNE Stock project
ilustrasi penipuan mencatut nama teman I sumber : pexels.com/RDNE Stock project

Saat itu usia saya mungkin sekitar 20 tahun, masih berstatus sebagai mahasiswa di salah satu universitas di Jawa Tengah. Awalnya saya mendapatkan kabar dari salah satu senior alumni di SMA saya, yang mengaku dihubungi orang mengatasnamakan saya.

Memang saya waktu itu cukup aktif di media sosial, bercengkrama dengan para alumni dari berbagai angkatan lintas generasi. Ingat betul, senior saya menghubungi melalui Facebook.

Senior saya mengatakan, ada seseorang menghubunginya melalui WhatsApp mengaku sebagai saya meminta sejumlah uang dengan alasan meminta pertolongan. Untungnya, ia tak langsung mempercayainya. Kemudian, menghubungi saya menanyakan kebenaran hal tersebut.

Saya begitu kaget mendengarnya, dan langsung membantah. Saya tidak pernah merasa menghubunginya menggunakan nomor tersebut, dan tidak pernah meminta pertolongan seperti apa yang dikatakan penipu.

Tak hanya sekali saja, beberapa teman alumni SMA saya juga mengeluhkan hal yang sama. Kemudian, saya memutuskan membuat status di seluruh media sosial mengenai penipuan yang mengatasnamakan saya tersebut. Meminta mereka untuk tidak mentransfer sejumlah uang yang diinginkan penipu.

Saya dibantu senior, mencoba menyelidiki siapa dalang dibalik penipuan tersebut. Akhirnya, kami mengetahui pelakunya orang terdekat saya sendiri.

Sebenarnya, semua sudah diselesaikan dengan cara kekeluargaan. Hanya saja saya tidak menyangka, mengapa seorang teman yang pernah dekat dengan saya melakukan penipuan mencatut nama saya? Temannya sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun