Mohon tunggu...
Ai QurotulAin
Ai QurotulAin Mohon Tunggu... Penulis - IRT, Olshop, Penulis

An Ordinary Mama dari 2R

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Untukmu Buah Hatiku, Bukan Buku Parenting.

3 September 2020   00:12 Diperbarui: 3 September 2020   00:17 191
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Buku yang menceritakan kisah nyata saya pribadi, dalam membersamai kedua buah hati, Reyhan dan Rasyid. Dari mulai mengandung keduanya dengan cerita berbeda, proses melahirkan yang memiliki dramanya masing-masing, sampai sifat mereka yang bertolak belakang, saya tuliskan di sini. Oleh karenanya, saya begitu bersemangat menuliskan kisah ini, karena risetnya adalah kehidupan saya dan keluarga.

Parenting, adalah ilmu pengasuhan interaksi antara orang tua dan anak. Seiring berkembangnya ilmu pengetahuan, banyak para pakar parenting membuka kelas, seminar, bahkan menulis buku mengenai cara memahami anak, pola asuh yang benar, juga hal terkait interaksi keduanya.

Di satu sisi, kami sebagai orang tua merasa beruntung, dengan perkembangan ilmu parenting. Menjadi orang tua, kini banyak referensinya. Asal mau belajar, juga praktik atas ilmu yang sudah didapatnya.

Namun di sisi lain, banyak juga teori parenting, yang tidak bisa diterapkan dalam pola asuh satu keluarga. Alih-alih membantu, malah teori ini menyiksa Ibu dan anak, karena value keluarga mereka berbeda, dengan teori yang dipelajari.

Tidak ada yang salah dan benar dalam hal ini. Ilmu yang ada tidak salah, karena telah diujicobakan sebelumnya, juga melalui riset yang sudah dilakukan para ahli. Namun orang tua yang belum berhasil menerapkannya pun bukan berarti bodoh, atau tak paham. Hanya saja, antara keduanya belum tercipta benang merah, sehingga bisa benar-benar diaplikasikan. Sehingga, saya menuliskan buku tentang mengasuh anak-anak saya, versi terbaik, menurut Ibunya.

Dalam buku ini, saya membukanya dengan quote :

Karena kita adalah ibu terbaik untuk anak-anak kita.

Dari quote ini, saya ingin berbagi bahwa apa pun kondisi kita, bagaimana pun cara kita memperlakukan anak-anak, kita adalah Ibu terbaik bagi mereka. Oleh karenanya, jangan sia-siakan itu. Jangan pernah membandingkan dengan Ibu lainnya, juga membandingkan anak-anak kita dengan anak lain.

"Biarkan Reyhan menemukan kilaunya sendiri".

"Bahagia, harus selalu ada dalam setiap proses pembelajaran"

Adalah dua penggalan kalimat lainnya, yang saya tulis sebagai representasi saya sebagai Ibu dari Reyhan dan Rasyid. Jadi, jika salah satu pembaca menuliskan testimoni ini :

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun