Mohon tunggu...
Aip Kurniawan
Aip Kurniawan Mohon Tunggu... Lainnya - Penulis

All is well

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kerap Mendapat Intimidasi, Konten Kreator Ngadu ke Anies

5 September 2022   00:48 Diperbarui: 5 September 2022   00:56 612
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Founder Vidio Maker Indonesia, Fahri Fabian (Kiri), Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan (Kanan) saat peresmian pameran foto It's Creator's Day di TIM. Minggu (4/9/2022).  (Foto: Aip/DB)

JAKARTA -- Konten kreator yang mengisi pameran foto It's Creator's Day yang diselenggarakan Jakarta Content Creator Community di Perpustakaan DKI Jakarta, Taman Ismail Marzuki (TIM) menyampaikan keluhan dibalik karya visual yang mereka ciptakan kepada Gubernur DKI Jakarta, Anies Rasyid Baswedan tentang masih sulitnya mendapatkan akses pengambilan gambar menggunakan kamera profesional.

Founder Komunitas Vidio Maker Indonesia, Fahri Fabian mengatakan pihaknya kerap mendapati tindakan intimidasi saat akan mengabadikan ruang-ruang ketiga di Jakarta dari beberapa oknum petugas keamanan.

"Pak Anies bilang kota Jakarta itu adalah kanvas dan kita ini yang mengisi kanvas itu. Tapi mudah-mudahan pak gubernur juga tahu bahwa dibawah-bahwahnya itu kalau kita para konten kreator memiliki kesulitan seperti membawa DSLR diusir, suruh bayar, ini itu dipersulit. Saat kita membuat suatu vidio, foto, karya tentang kota Jakarta gimana caranya coba (kalau dipersulit)," kata Fahri kepada Anies dikutip wartawan detakbanten.com Minggu (4/9/2022).

Sementara Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memberikan saran kepada para konten kreator agar dapat memfoto oknum yang melarang pengambilan gambar agar pihaknya dapat bukti untuk menegurnya.

"Anda kalau kayak gitu difoto jadi kita ada bukti supaya kita menegurnya jelas. Cara pandang kita gak begitu, cara pandang kita ini kebebasan, kebebasan melihat kebebasan merekam itu  merupakan bagian dari kebebasan dasar gaperlu regulasi," kata Anies.

Selain itu Anies melanjutkan bagaimana negara harus mengatur semua yang dilarang dan yang diperbolehkan. "Yang namanya bikin foto itu hak gausah dibatasin, kecuali instalasi-instalasi yang puya nilai strategis," lanjut Anies.

Anies menghimbau kepada para konten kreator untuk mengabaikan orang yang menghalang-halangi konten kreator berkarya.

"Bilang aja itu hak warga negara, kalau anda ketemu orang yang melarang jangan diikuti dengan tunjukan larangannya kepada saya, kalau dia tidak bisa menunjukan aturan melarangnya maka larangan itu tidak ada. Kalau orang melarang itu harus ada dasarnya," kata Anies.

Disisi lain Fahri memberikan solusi kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta untuk membuatkan kartu akses atau ID resmi dari Pemprov DKI kepada para konten kreator untuk memudahkan membuat konten di ruang ketiga Jakarta.

"Sebenernya solusi yang paling mudah adalah pemerintah provinsi DKI memberikan ID untuk konten kreator, nah ketika kita ditanya kita bisa menunjukan ID agar dapat dengan mudah membuat konten di ruang ketiga Jakarta," ujar Fahri.

"Harapan gua adalah kebebasan konten kreator untuk meliput dimana pun itu maupun dari darat atau udara dan kedua Pemprov DKI Jakarta membuat suatu ID itu disosialisasikan kepada semua tempat bahwa semuanya yang memiliki ID ini boleh masuk atau foto secara gratis," pungkas Fahri. (Aip)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun