Kata filsafat terdiri atas philein yang berarti cinta dan shopia yang berarti bijaksana. Adapun menurut Aristoteles yaitu Ilmu yang meliputi kebenaran yang terkandung di dalamnya ilmu ilmu metafisika, logika, retorika,etika,ekonomi, politik, dan estetika. Tujuan filsafat adalah mencari hakikat suatu objek/gejala secara mendalam. Adapun pada ilmu pengetahuan empiris hanya membicarakan gejala-gejala. Membicarakan gejala untuk masuk ke hakikat dalam filsafat. Untuk sampai ke hakikat harus melalui metode yang khas dari filsafat.
Objek filsafat terdiri dari material dan formal. Objek material seperti bahan tinjauan penelitian atau pembentukan pengetahuan. Objek formal seperti sudut pandang yang ditujukan pada bahan dari penelitian atau pembentukan pengetahuan. Bagi manusia berfilsafat itu penting karena benar benar mengatur kehidupan dengan perasaan tanggung jawab dan bijaksana. Dan dengan berfilsafat mengajarkan manusia tentang bagaimana cara sudut pandang manusia terhadap suatu masalah disekitarnya.
Telah disebutkan salah satu makna filsafat adalah mengutamakan dan mencari hikmah. Fuad iframi al bustani mengartikan hikmah dalam kitab monumentalnya munjid al-thullab, secara etimologi memposisikan sesuatu pada porosnya. Ibnu mudzir menjelaskan bahwa istilah hikmah berarti terhindar dari kerusakan dan kezaliman, karena hikmah adalah ilmu yang paling sempurna.
Sumber Refrensi :
Filsafat Ilmu, Prof.Dr. Amsal Bakhtiar,M.A
Filsafat Ilmu dan Perkembangan di Indonesia. Drs. Surajiyo.