Mohon tunggu...
Mochammad Ainur Rozikin
Mochammad Ainur Rozikin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Perbankan Syariah, Fakultas Ekonomi, UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

IG : @ainur_rozikin

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Keberlangsungan UMKM di Tengah Pandemi Covid-19

10 September 2021   09:41 Diperbarui: 10 September 2021   09:47 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Warung Budhe Ani di Masa Pandemi Covid-19

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

            Disini saya akan membahas tentang Usaha Mikro Kecil dan Menengah di masa pandemi pada saat ini. Tapi sebaiknya saya memperkenalkan diri saya terlebih dahulu. Perkenalkan nama saya Mochammad Ainur Rozikin, saya lahir di Kota Batam, Kepulauan Riau tepatnya pada tanggal 06 Juli 2002, jadi saat ini umur saya 19 tahun. Saat ini saya menetap di kampung halaman kedua orang tua saya yaitu di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur. Saya merupakan mahasiswa baru yang sedang menjalankan proses pendidikan S1 di Universitas Islam Maulana Malik Ibrahim Malang di Fakultas Ekonomi tepatnya pada jurusan Perbankan Syariah. Sudah cukup dulu perkenalannya, kita lanjut membahas Usaha Mikro Kecil dan Menengah guna menyelesaikan tugas mini riset PBAK-F di kampus saya.

            Dalam Undang-Undang nomer 20 tahun 2008 tentang Usaha Mikro Kecil dan Menengah. UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) ada 3 macam :

  • Usaha Mikro adalah sebuah usaha ekonomi kreatif yang didirikan dan dimiliki oleh orang tersebut yang memiliki omset antara.
  • Usaha Kecil adalah usaha ekonomi kreatif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh seseorang atau kelompok usaha yang bukan merupakan anak dari sebuah perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian dari usaha besar. Penghasilan Usaha Kecil adalah omset antara 300 juta -- 2,5 miliar, dan asset antara 50 juta -- 500 juta.
  • Usaha Menengah adalah usaha ekonomi kreatif yang berdiri sendiri, yang dilakukan seseorang atau kelompok usaha yang bukan merupakan anak dari sebuah perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau memiliki andil kepada usaha kecil atau mikro yang berada di bawahnya, penghasilan Usaha Menengah adalah omset antara 2,5 miliar -- 50 miliar, dan asset antara 500 juta -- 10 miliar.

Pandemi Covid-19 yang terjadi di Indonesia pasti sangat memengaruhi penghasilan dari para pemilik usaha mikro kecil dan menengah. Pandemi Covid 19 ini menurut saya benar-benar membuat para pemilik usaha mikro kecil dan menengah harus memutar otak untuk mempertahankan usahanya demi menghindari kebangkrutan. Ditambah lagi dengan adanya pembatasan kegiatan masyarakat yang diluncurkan pemerintah guna menanggulangi Covid-19 yang terus menerus bertambah jumlahnya Usaha mikro kecil dan menengah di sekitar saya ada warung degan budhe Ani.

Saya tertarik mewawancarai budhe Ani dikarenakan letaknya yang sangat dekat dengan gerbang masuk dan keluar murid SD, tepatnya di depan SDN Kaliboto Lor 01, Jalan Sultan Agung no.14 desa Jatiroto, kecamatan Jatiroto, Kabupaten Lumajang. Warung budhe Ani berdiri pada sekitaran tahun 2015 setelah beliau pulang dari perantauan dengan suami dan anaknya. Tanah yang ditempati beliau saat ini sudah didapatkan semenjak beliau masih merantau. Beliau dulu hanya bermodal uang tabungannya. Awalnya beliau sebenernya iseng-iseng karena merasa nganggur dirumah dan hanya menunggu suaminya pulang kerja. Nah Bu Atik ini memulai dagangnya hanya untuk memutar uang saja. Tapi lama kelamaan dagangannya semakin banyak dan Alhamdulillah dagangannya juga lumayan laris pada waktu itu. Awalnya beliau berniat membuka bengkel sepeda motor, tetapi rencananya berubah dan menjadi warung es degan dan tambal ban yang didirikan oleh suami budhe Ani.  Dagangan beliau saat ini berupa Es Degan, aneka macam Pop Ice, gorengan juga ada, dan juga ciki-ciki untuk murid SD.

Budhe Ani mengatakan kalau pandemi Covid-19 ini sangat berpengaruh dengan penghasilannya sehari-hari, apalagi pada saat pemerintah mulai menerapkan berbagai macam pembatasan kegiatan masyarakat di daerahnya. Beliau mengatakan kalau sumber penghasilan terbesarnya adalah datang dari murid-murid Sekolah dasar yang berada tepat di depan warung beliau. Karena pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat, murid-murid sekolah dasar di depan warung budhe Ani harus melaksanakan kegiatan belajar mengajar secara daring, hal ini membuat budhe Ani kehilangan para pelanggan utamanya.

Untung saja budhe Ani masih berdagang Es Degan, sehingga masih bisa medapatkan pemasukan meskipun tidak seperti ketika masih belum ada pandemi Covid-19. "Tetapi, Alhamdulillah sekali karena saya itungannya masih banyak orang beli es degan pas pandemi gini, saya melihat warung lain kadang juga merasa kasihan, karena sepi banget gitu sampai kadang ada juga yang tutup karena modalnya nggak balik. Alhamdulillah juga setelah adanya vaksin vaksin itu, banyak sekali orang yang mencari degan, setelah melakukan vaksin gitu langsung datang gitu rombongan, bareng- bareng minum degan di warung. Walaupun saya habis ditinggal suami saya meninggal, almarhum suami saya yang membantu saya, mecah degan, bantu goreng, malah kalau tambal ban nya lagi kosong, almarhum itu langsung cuci piring atau ngerjain apa aja, sekarang untungnya anak saya sudah pulang kan kemarin habis sekolah di Malang. Ya Alhamdulillah mas rejeki itu ada terus, yang penting kita terus berdoa aja, tingkatkan ibadah juga jangan mikirin dunia terus" Ujar Budhe Ani.

 Kesimpulannya :

Permasalahan Budhe Ani ini dalam pandemi Covid-19 awalnya sangat berpengaruh tetapi lama kelamaan mulai hidup kembali. Beliau juga sangat pandai dalam memilih dagangan yang tidak ada di daerahnya untuk diperjual belikan ke masyarakat sehingga menarik minat masyarakat. Jadi, wajar saja kalau akhir  akhir ini warung beliau kembali ramai karena inovasi dari budhe Ani. Beliau juga berkata ke saya bahwa pandemi ini tidak boleh menghalangi semangat para pengusaha untuk berpenghasilan, dan jangan lupa untuk bersyukur kepada Allah, dan jangan lupa untuk terus senantiasa berdoa dan beribadah kepada Allah SWT.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun