Mohon tunggu...
Ainur Rohmah
Ainur Rohmah Mohon Tunggu... Mahasiswi Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

My name is Ainur Rohmah and One thing i love to do is write. Welcome to my world---

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Menembus Pasar Global Peran Industri Game Lokal Dalam Ekonomi Kreatif Indonesia

27 April 2025   14:23 Diperbarui: 7 Mei 2025   12:23 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Birokrasi. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Era globalisasi dan digitalisasi pada saat ini sudah sangat merajalela. Perkembangan teknologi yang sangat cepat memberikan banyak perubahan yang terjadi dalam perekonomian di Indonesia. Tidak hanya mengubah cara berkomunikasi, tetapi juga memberikan perubahan dalam industri kreatif ke ranah global. Adanya perubahan ini memunculkan Ekonomi kreatif sebagai kekuatan baru yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi. Adanya ekonomi kreatif juga berperan dalam membuka lapangan pekerjaan baru, serta berhasil untuk menciptakan inovasi yang berkelanjutan. Ekonomi Kreatif adalah perpaduan unik antara kreavitas ide yang tidak terbatas, inovasi, dan kewirausahaan. Sehingga, Ekonomi Kreatif sangat bergantung pada sumber daya manusia yang terampil dan kreatif.

Ekonomi Kreatif atau yang disebut juga dengan Ekraf adalah sebuah proses kolaboratif yang melibatkan seluruh industri kreatif, termasuk beberapa sektor seperti, perdagangan, produksi, dan tenaga kerja. Ekonomi Kreatif sangat mengutamakan kreativitas dan nilai intelektual dalam perputaran roda ekonomi. Ekonomi Kreatif berbeda dengan Ekonomi Tradisional, dimana Ekonomi Tradisional bergantung pada sumber daya alam, Ekonomi Kreatif sangat bergantung kepada 'Ide Kreatif' dan berfokus untuk menciptakan inovasi agar menghasilkan produk dan jasa yang bernilai tinggi. Ekonomi kreatif juga bukan hanya berfikir untuk bagaimana kita menghasilkan uang yang banyak, tetapi juga soal membangun identitas budaya dan berperan dalam memajukan bangsa.   

Perkembangan teknologi telah membuka peluang yang besar bagi pelaku ekonomi kreatif. Munculnya digitalisasi dapat memungkinkan distribusi produk kreatif secara global dengan biaya yang lebih rendah. Adanya platform seperti Youtube, Spotify, Tiktok dan berbagai Marketplace kreatif lainnya dapat menjadi jembatan antara creator dan pasar dunia.

Adanya Ekonomi Kreatif dapat memberikan beberapa dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi.

  • Pertumbuhan Ekonomi Baru : Adanya teknologi bukan hanya mendukung profesi kreatif lama, tetapi sangat berpotensi menumbuhkan profesi yang baru. Munculnya profesi baru seperti content creator, game developer indie, dan digital marketer. Kemunculan dari profesi yang baru juga sangat menumbuhkan banyak permintaan bagi generasi muda di era digital.
  • Inovasi Meningkat : Perangkat lunak digital yang semakin canggih sangat membantu mempercepat dan memperkaya proses kreatif. Munculnya alat-alat berbasis teknologi memberikan kemampuan baru yang sebelumnya sulit diakses oleh individu atau usaha kecil. Alat-alat berbasis teknologi seperti AI Art Generator sangat membantu seniman untuk menghasilkan inspirasi visual hanya dalam hitungan detik. Software Desain seperti Canva, Adobe Creative Cloud, atau Figma juga memudahkan proses pembuatan desain grafis bagi professional maupun bagi pemula. Inovasi teknologi sangat mempercepat produksi karya, memperluas eksplorasi ide, dan menurunkan biaya produksi. Sehingga, creator sekarang bisa dengan cepat beradaptasi dengan tren baru dan kebutuhan pasar.

Menteri Ekonomi Kreatif Republik Indonesia sekaligus Kepala Badan Ekonomi Kreatif yakni Teuku Riefky Harsa, mengatakan berdasarkan data BPS, jumlah pelaku usaha disektor industri kreatif juga mengalami kenaikan.

"Menurut BPS di akhir tahun 2024, jumlah pelaku usaha di industry kreatif itu mencapai 26,4 Juta dan kita harapkan jumlahnya terus meningkat" ujarnya dalam acara Creators Lab TikTok Shop dan Kemenekraf RI berdayakan Emak-emak Matic. Riefky mengatakan sumbangan sektor ekonomi kreatif terhadap PDB juga cukup besar dan pertumbuhan lapangan pekerjaan di industry kreatif dalam 11 tahun terakhir meningkat hampir sekitar 90%. Riefky juga memaparkan bahwa saat ini sudah ada 17 subsektor ekonomi kreatif yang ada di Indonesia yang bisa menjadi sarana untuk generasi muda dalam berkembang. Sub sektor yang kini mengalami pertumbuhan cukup besar adalah fashion, kuliner, griya, film, animasi, dan games.

Studi Kasus

Salah satu contoh nyata ekonomi kreatif berbasis teknologi di Indonesia adalah Industri Game Lokal. Dimana Industri Game terus mengalami pertumbuhan yang positif. Terlebih lagi, tahun lalu banyak game lokal yang sukses besar, dengan keuntungan rata-rata di atas 400rb dollar hingga 3,2 juta dollar. Hal ini juga menempatkan Indonesia sebagai negara dengan pasar mobile game terbesar ketiga berdasarkan unduhan Google Play. Perkembangan tren mobile games di Indonesia tidak sekedar hiburan semata, tetapi juga dapat membuat peluang lapangan kerja baru yang terlihat menjanjikan di masa-masa mendatang.

Dalam mendukung industry pengembangan permainan lokal, Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekrat) menyambut baik adanya Perpres Nomor 19/2024 tentang Percepatan Pengembangan Industri Gim Nasional sebagai upaya untuk memperkuat ekosistem dan industry gim lokal buatan Indonesia.

Studio-studio seperti Agate, developer kawakan asal Indonesia, game RPG yang sukses menarik perhatian gamer diseluruh dunia. Melalui seri Valthirian Arc, mereka mampu untuk bersaing dengan sederat judul dari para pengembangan ternama di luar sana. Pada tahun 2023, franchise Valthirian Arc telah bertahan lebih dari satu decade. Saat ini, game tersebut sudah terjual lebih dari USD 1 juta atau sekitar 15,2 miliar. Kemudian, Total pendapatan genre ini di Indonesia saja, diproyeksikan mencapai USD 126 miliar atau sekitar Rp. 1.900 triliun pada tahun 2022. Sedangkan secara global mendapatkan nilai hingga sebesar USD 63 miliar atau sekitar Rp. 962 triliun. Kesuksesan Valthirian Arc, menjadi bukti bahwa game Indonesia juga mampu untuk bersaing dan tidak kalah saing serta mampu untuk tampil di panggung global. Oleh sebab itu, Agate merilis sekuel berjudul Valthirian Arc: Hero School Story 2.

Mereka memanfaatkan platform distribusi digital seperti Steam untuk menjangkau pemain global. Selain itu, mereka juga memanfaatkan media social digunakan untuk membangun komunitas, mempromosikan karya, dan mendapatkan umpan balik langsung dari pengguna sehingga bisa memperbaiki dan meningkatkan sistem dengan cepat. Hal ini, menunjukkan bagaimana kreativitas lokal dapat bersaing di kancah internasional dengan dukungan teknologi. Pemerintah juga mendukung melalui program seperti BEKRAF Game Prime dan berbagai incubator startup kreatif, walaupun masih ada tantangan dari sisi pendanaan dan sumber daya manusia terampil.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun