Mohon tunggu...
Ainur Rahmah Hidayati
Ainur Rahmah Hidayati Mohon Tunggu... Guru - Guru TK

Ambil baiknya buang buruknya, berbagi untuk negri

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Media Sederhana Permainan Domino Gambar Binatang dan Huruf Depan Kata

10 Desember 2022   05:35 Diperbarui: 10 Desember 2022   05:38 657
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

https://m.youtube.com/watch?v=3

Kemampuan dasar anak banyak yang perlu diasah. Potensi anak dapat berkembang sehingga ia bisa menjalani kehidupannya. Ketika anak lahir, banyak potensi yang ikut lahir, tapi potensi tersebut perlu didukung oleh orang dewasa di sekitarnya agar anak berkembang dengan optimal. Kemampuan dasar anak atau potensi adalah kemampuan perkembangan atau kemampuan anak manusia yang dibawa sejak lahir. Orang di sekitarnya perlu menstimulasi anak agar kemampuan dasar anak terus berkembang. Oleh karena itu, periode awal ini adalah periode sensitif yang dipengaruhi oleh lingkungan.Cara mengasah dan meningkatkan kemampuan pada anak umur 3 sampai 6 tahun tentu perlu dibarengi dengan adanya peran dari orang tua. Di sini, orang tua bisa menjadi teman bermain bagi anaknya, namun juga tetap menasihati jika anaknya berbuat salah.

Ada beberapa aspek pengembangan yang dinilai di dalam pendidikan anak usia dini yaitu nilai agama dan moral, bahasa, sosial emosional, kognitif, fisik motorik halus dan kasar, seni. Aspek pengembangan nilai agama dan moral meliputi tentang doa- doa ilmu pengetahuan agama dan sikap atau perilaku baik yang dilakukan anak seperti mau menolong, ramah, sopan dll. Aspek sosial emosional meliputi cara anak mengelola emosi dalam hidup bersosial contohnya anak mau berbagi, tidak suka marah, mau menyapa dengan ramah dll. 

Aspek fisik motorik terbagi menjadi dua ada motorik halus yaitu tentang kemampuan anak menulis, menggunakan jari tangannya untuk melipat, mencocok, mewarnai dll. Ada juga motorik kasar yaitu kemampuan anak dalam mengelola anggota tubuh dengan melakukan kegiatan senam, lompat, lempar dan tangkap bola dll. Kognitif merupakan cara anak memecahkan masalah dalam hal ini erat kaitannya dengan pemikiran anak dalam berhitung, mencari jejak, menyesuaikan gambar dengan kata dll. Seni yaitu suatu hasil karya yang dibuat dengan menilai dari keindahan karya yang dibuat, bentuknya bisa beraneka ragam seperti menganyam, mengecap, melukis, menyanyi dll. Sedangkan aspek bahasa yaitu cara berkomunikasi anak melalui bercerita, pengetahuan mengenai huruf dan membaca kata dengan benar.

Kurniah (2012: 8) menyatakan bahasa merupakan kemampuanuntuk berkomunikasi dengan orang lain, dimana pikiran dan perasaan dinyatakan dalam bentuk lambang atau simbol untuk mengungkapkan suatu pengertian, seperti dengan menggunakan lisan, tulisan, isyarat, bilangan, lukisan dan mimik muka. Ada empat bentuk bahasa yaitu menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Anak usia dini dapat dinyatakan berkembang sangat baik apabila bisa melakukan empat bentuk bahasa tersebut. Tak jarang banyak berbagai cara yang dilakukan pendidik guna mencapai kemampuan bahasa anak dengan maksimal. Hal ini membuat pendidik harus inovatif dan menciptakan media baru yang menarik bagi anak dalam belajar yang dikemas melalui permainan.

Media domino binatang dan huruf depan dari binatang merupakan salah satu media inovatif yang dibuat pendidik untuk meningkatkan kemampuan bahasa anak usia dini. Cara membuat media ini sangat mudah dengan memanfaatkan media teknologi laptop dan microsoft word untuk membuat 2 kolom. Kolom 1 berisi gambar binatang sedangkan kolom 2 berisi huruf depan dari gambar binatang tersebut. Misalnya gambar binatang sapi maka kolom berikutnya huruf s. Setelah diketik dengan rapi kemudian diprint dan digunting berdasarkan dengan kolom yang telah dibuat. Agar media lebih aman digunakan jangka lama lebih baik menggunakan kertas yang tebal dan dilaminatang agar media yang dibuat lebih tahan lama.

dokpri
dokpri

Media domino ini selain digunakan bermain anak juga sebagai alat permainan edukatif. Anak tidak hanya bermain tetapi juga belajar mengenai huruf yang akan dipahami saat anak sering melihat di dalam kartu domino tersebut. Cara bermaninnya anak mengambil satu persatu kartu yang dimilikinya secara bergantian. Permainan ini bisa dimainkan oleh 2 sampai 5 anak bahkan lebih selama kartu domino yang dibuat banyak. Cara bermainnya hampir sama dengan kartu domino dan remi. Permainan ini membutuhkan konsentrasi anak dan ketelitian dalam melihat huruf dan gambar yang dimiliki setiap anak. Kartu yang dimiliki semakin lama akan semakin sedikit dan kartu yang habis duluan adalah anak yang menang dalam permainan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun