Mohon tunggu...
Ainur Rohmah
Ainur Rohmah Mohon Tunggu... Guru - Tulisan_AinurR

Nikmati prosesnya, Syukuri kehendaknya.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Penghujung Cerita

12 Januari 2021   17:29 Diperbarui: 12 Januari 2021   17:37 166
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Oleh: Ainur Rohmah


Aku tak punya pilihan selain jatuh pada senyummu pada waktu itu,
Tanpa kusadari aku telah luluh oleh semua tentangmu,
Suara nyanyian masa depan begitu merdu,
Dua hati yang mencoba untuk berpadu,
Hingga perdebatan mulai menyapa,
Ruang perlu diperjuangkan,
Dan tumbuhlah keraguan soal kesetaraan,
Semakin nampak segala kekurangan dan perberbedaan,
Salah satu dari kita mulai ingkar,
Terjadilah sebuah pertandingan antara hati dan nalar,
Kau yang tiba-tiba ada,
Dan pergi tanpa memberi aba-aba,
Kini aku milih diam,
Saat kata tak lagi terbaca,
Saat kalimat tak mampu mengungkap,
Saat ucap tak lagi bermakna,
Aku bisa saja terbiasa dengan kepergian,
Entah aku yang pergi,
Atau ditinggal pergi,
Tapi nyatanya aku selalu kewalahan,
Menghadapi sebuah kehadiran.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun