Mohon tunggu...
Muhammad Ainun Naufal
Muhammad Ainun Naufal Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

...

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Terobosan PT Pos Indonesia Melawan Perkembangan Zaman

15 Juni 2022   18:00 Diperbarui: 15 Juni 2022   18:06 1320
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Seiring berkembangnya zaman dan kemajuan teknologi yang menciptakan lahirnya Revolusi Industri 4.0, banyak aspek yang berkaitan dengan kehidupan manusia saat ini dilakukan dengan otomatisasi yang canggih. Hal ini kurang lebih menimbulkan dampak ke beberapa industri dan beberapa bidang pekerjaan. Misal, maraknya surat-menyurat lewat kantor pos dan pengantar surat untuk bertukar kabar sekarang sudah sepenuhnya luntur semenjak munculnya e-mail dan smartphone yang sudah memiliki banyak aplikasi pesan singkat dan media sosial yang marak digunakan untuk berbagi momen bersama teman dan saudara.

Bicara tentang kantor pos dan pengantar surat / pak pos, di tengah zaman yang serba modern ini bukan berarti eksistensi mereka sepenuhnya hilang, pertumbuhan bisnsis ekspedisi menggeser pekerjaan pak pos menjadi pengantar barang. Dengan maraknya bisnis e-commerce belakangan ini, pangsa pasar bisnis ekspedisi-pun ikut tumbuh. Banyak sekali nama-nama yang sudah familiar di telinga, di Indonesia sudah muncul TIKI yang berdiri dari tahun 1970 yang menggeluti jasa pengiriman jaringan kurir internasional, yang lalu melahirkan JNE di tahun 1990, dan masih banyak lagi seperti Wahana, Sicepat, Ninja Express, J&T, dll. Sayang sekali PT. Pos Indonesia gagal menangkap peluang tersebut dengan hanya berada di posisi ke-6 di pasar bisnis ekspedisi, kalah dengan pesaing lainnya yang melesat cepat memakan kue pasar yang semakin harinya semakin menggiurkan.

Pada bulan Desember 2020, menteri BUMN, Erick Thohir, mengangkat Faizal Djoemadi yang sebelumnya menjadi Chief of Digital Business & Inovation di PT. Telkom Indonesia untuk menjabat sebagai CEO PT. Pos Indonesia yang baru dan berharap bisa merombak juga memperbarui model bisnis PT. Pos Indonesia menjadi perusahaan digital dalam waktu yang singkat. Pak Faizal pun langsung tancap gas dan menciptakan 4 area layanan andalan baru di PT. Pos Indonesia yang mana adalah layanan kurir, logistik, finansial, dan properti.

Di layanan kurir, PT. Pos Indonesia merombak model pelayanannya dengan menyediakan layanan antar barang dan dokumen tanpa harus merekrut tenaga kerja baru lagi, namun mencontoh Go-Jek dengan merekrut mitra yang bertugas memasarkan produk Pos Indonesia dan melakukan pick up service yang diberi nama O-Ranger. PT. Pos Indonesia juga tetap beroperasi pada hari Sabtu dan Minggu, beberapa kantor pos beroperasi 24 jam. Pelayanan baru lain seperti aplikasi QPosin Aja juga dirilis untuk mengikuti zaman yang serba digital. Selain itu, PT. Pos pun mengadakan program gratis ongkir serta 1000 agen pos di berbagai pondok pesantren.

Di layanan logistik, PT. Pos Indonesia kini menjalankan 3 program transformasi yaitu Supply Chain (Transporting & Warehousing), Domestic Project, dan International Cargo Project. PT. Pos sendiri dalam layanan logistiknya sudah mendirikan POS LOG sejak tahun 2009 yang sudah bisa disebut sebagai pemain lama dalam bidangnya, namun sayang pertumbuhan perusahaan tidak mengikuti cepatnya pertumbuhan tren yang akhirnya hanya menjadi pemain pinggiran saja, menurut Pak Faizal. Perombakan akhirnya dilakukan dengan melakukan re-focusing ke sektor yang berpotensi. Pak Faizal akhirnya melihat potensi dalam aktivitas logistik BUMN yang pertahunnya mencapai Rp. 280 triliun. PT. Pos dapat membantu pengelolaan logistik BUMN dengan memanfaatkan fasilitas yang selama ini sudah dimiliki.

Di layanan finansial PT. Pos Indonesia mengadakan transformasi terhadap segala aktivitas pelayanan keuangan yang dahulu dijalankan secara analog menjadi digital dengan dihadirkannya aplikasi Pospay. Pospay ini ada sebagai bentuk pelayanan digital yang memberikan kemudahan layanan keuangan yang inklusif di Indonesia, seperti layanan kepada orang-orang yang belum mempunyai rekening bank.

Dan terakhir di area transformasi properti PT. Pos Indonesia berencana mendirikan Pos Bloc yang tujuannya dijadikan creative hub dengan panutan konsep berkaca pada M Bloc Space di Jakarta. Rencanaya Pos Bloc ini akan didirikan di Surabaya, Medan, dan Jakarta dengan meramaikan lingkungan dengan fasilitas-fasilitas seperti kafe, galeri seni, stan-stan kuliner, yang dibangun dengan nuansa jadul yang menarik, memanfaatkan bangunan-bangunan kantor pos yang bersejarah untuk memikat anak-anak muda beraktivitas dan berkreasi di sana.

Dalam rencananya untuk memenangkan pasar, PT. Pos Indonesia merencanakan untuk menargetkan pasar yang berbeda dan masih jarang diraih oleh para kompetitornya. Contohnya dalam pelayanan finansial PT. Pos Indonesia berfokus untuk memberikan fasilitas dan pelayanan kepada masyarakat yang tinggal di pedesaan dan minim akses serta pengetahuan untuk bertransaksi di bank. Sedangkan untuk pelayanan kurir, PT. Pos Indonesia selalu mengupayakan juga untuk bisa bermain dengan para pesaingnya di banyak marketplace. Bukan hanya itu, PT. Pos Indonesia juga mulai bermain aktif di media sosial dengan berbagai campaign untuk menarik pangsa pasarnya.

Sumber : Video Youtube "Strategi Pos Indonesia Melawan JNE, J&T, Si Cepat, OVO, Gopay" oleh Channel Dr. Indrawan Nugroho

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun