Mohon tunggu...
Ainun NadhifaAyuningrum
Ainun NadhifaAyuningrum Mohon Tunggu... Administrasi - Mahasiswa

Hai! Saya Nadhifa mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Negeri Malang

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Rendahnya Pengetahuan Siswa/i SMA Mengenai Pancasila

28 November 2019   13:11 Diperbarui: 28 November 2019   13:13 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosialisasi di Alun-Alun Kota Malang

Salah satu kelompok mahasiswa Fakultas Teknik dari Universitas Negeri Malang sedang gencar-gencarnya melakukan sosialisasi nilai-nilai pancasila dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari melalui 2 tahap kegiatan di 2 tempat berbeda. Kegiatan pertama berupa wawancara mengenai pengetahuan umum "DASAR-DASAR PANCASILA" tempatnya di Taman Merjosari, Kegiatan kedua berupa sistem mengajar di tempat umum lokasinya berada di alun-alun kota malang melalui media bord game. Kegiatan ini dilakukan sebagai pemenuhan tugas akhir yang diberikan oleh dosen pengampuh pada mata kuliah "Pendidikan Pancasila" di semester ganjil ini.

 Menurutnya terdapat 10 siswa/siswi SMA yang menjadi target sosialisasi karena kami merasa bahwa anak milenial zaman sekarang banyak yang melupakan jati diri bangsanya sendiri. Dalam pembelajaran di sekolah mereka hanya  diajarkan tentang Pancasila sebagai dasar negara, perumusnya adalah Ir. Soekarno, hari lahirnya 1 Juni 1945, serta dibarengi dengan definisi Pancasila. Sebagai respon dari sistem pembelajaran tersebut, murid hanya menghafal mentah-mentah tanpa tahu relevansi dengan kehidupan mereka. Memang cukup memprihatinkan Pancasila yang diajarkan selama 12 tahun mulai dari SD, SMP, SMA. Pancasila dalam benak mereka hanya sebatas soal ulangan, pembacaan waktu upacara, dan semarak yang dimaknai secara terbatas pada acara di bulan-bulan tertentu saja.

Lantas, dapatkah Pancasila mengambil peran yang jauh lebih signifikan dari sekadar menjadi dasar negara terutama menjawab kebutuhan jati diri kaum muda? Ir. Soekarno selaku perumus dasar negara ternyata tidak menyebut Pancasila hanya sebagai dasar negara (philosophische grondslaag), tetapi sebagai weltanscahuung yang berarti Pancasila sebagai pendiri hidup bangsa Indonesia. Selain itu, Sylvester Kanisius Laku (2012:38) menyebut Pancasila sebagai "sebuah teks yang mengandung nilai-nilai atau prinsip-prinsip hidup yang menceritakan atau menjelaskan cara orang Indonesia seharusnya berpikir, bersikap, dan berperilaku dalam kehidupan mereka sehari-hari." Dengan demikian, Pancasila sebenarnya dirumuskan oleh founding fathers bukan hanya sebagai dasar negara, melainkan sebuah sumber inspirasi. Dari sumber inspirasi itu kita dapat mengambil sikap dan menentukan pendirian kita di tengah banyaknya pilihan jati diri yang ada.

Proses jalannya kegiatan pertama dilakukan saat malam hari pada tanggal 19 November 2019 dengan jumlah 5 orang. Kegiatan kedua dilakukan saat pagi hari pada tanggal 23 November 2019 dengan jumlah 9 orang, proses mengajar  menggunakan game board yang termotivasi dari permainan monopoly, Selain itu kami juga membantu para petugas polisi taman menjalankan tugasnya untuk memberikan studi kepada adik-adik tentang penyelamatan diri saat bencana gempa terjadi. Aturan dalam permainan monopoly yang dibuat sedikit berbeda dari biasanya 1) permainan dilakukan secara berregu 2-10 orang, 2) setiap step  terdapat soal-soal mengenai gambar yang terdapat pada masing-masing kotak dan tantangan menyanyikan lagu kebangsaan dan daerah, 3) bagi pemain yang tidak bisa menjawab pertanyaan  dan tantangan, pemain tidak dapat melanjutkan ke step berikutnya dan diberi kesempatan tiga kali dengan pertanyaan dna tantangan yang berbeda apabila tidak dapat menjawab soal tersebut akan dibahas bersama-sama,4) bagi pemain yang bisa menjawab pertanyaan dan tantangan , pemain bisa melanjutkan ke step berikutnya dan akan dibahas bersama-sama, 5) apabila pemain melangkah pada step yang sama akan diberikan soal dan tantangan yang berbeda. Setiap orang yang bergabung dalam diskusi akan diberikan hadiah sebagai ucapan terimakasih kami karena sudah membantu menyelesaikan tugas yang diberikan.

Hasil dari sosialisasi dan diskusi bersama yang kami lakukan, cukup mengejutkan bahwasannya anak-anak SMA yang kami temui ternyata tidak begitu paham mengenai asal usul terbangunnya pancasila sebagai dasar negara. Maka, pemerintah dan pendidik di sekolah harus merubah proses belajar mengajar menjadi lebih baik.

oleh Kelompok 2 Fakultas Teknik Universitas Negeri Malang
Penulis: Ainun Nadhifa Ayuningrum, Fandi Ahmadnurul Islam, Mila Amaliya Damayanti, Getsa Novandra Rizkatama,  R. Ahmad Danial Ubaidillah, Try Selviana Silaban

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun