Mohon tunggu...
Ainun Maulana Ilham
Ainun Maulana Ilham Mohon Tunggu... Lainnya - kulit sawo matang berkacamata

suka dengan rasa pahit dan uang, sedikit cinta

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sejarah Hubungan Indonesia-Israel (1945-2006)

16 Desember 2020   23:36 Diperbarui: 17 Desember 2020   00:20 175
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

1984 Indonesia mampu memproduksi beras lebih dari25,8 juta ton dibandingkan dengan tahun 1969 yang hanya 12,2 juta ton. Soeharto pun diundang untuk memaparkan keberhasilanya dalam konfrensi kee 23 FAO ( Badan Pangan dan Pertanian PBB) di Roma, Italia pada 14 nOvember. Momen tersebut merupakan kesempatan emas untuk Soeharto tampil dipentas dunia maka ia meminjam senjata anti rudal dari Israel untuk pengamanan agar tidak terjadi apapa diwaktu peerbangan beliau. 

Teddy Rusdy, Paban (Perwira Diperbantukan) VIII Staf Intel Hankam/Abri, menjadi tim pendahuluan (advance team) yang mempersiapkan kedatangan presiden Soeharto ke Roma. Teddy mengontak negara Israel unutk meminjam alat anti rudal karena amreika dan inggris tidak dapat meminjami karena sedang terpakai. Informasiini sangatlah tersembunyi agar tidak terketahui public. 

Reformasi 1999-2006

Hubungan Indonesia denga Israel yang terakhirini merupaka hubungan yang dibentuk oleh Gus Dur selaku presiden ke 4 Indonesia. Dimana ia ingin menjalin hubungan yang baik ke Israel bukan berlandaskan karena tidak patuh akan landasan konstituonal namun karena Indonesia ingin mempelajari pembuatan pesawat Israel dan pembelian pesawat Israel sebagai teknologi tambahn agar Indonesia mampu mengikuti perkembangan jaman.

Selain itu beliau juga pernah berkata "Mengapa kita harus menutup hati untuk Israel, disana kan juga ada saudara muslim kita dan saudara seagama kita sama sama menyembah sesautu yang sama yaitu tuhan yang sama dan pernah diwahyukan kepada guru kita sebelumnya" kata kata beliau sangatlah indah jika terdengar sebagai kata persatuan antar umat beragama.

Gus Dur merupakan tokoh yang memiliki intelektualitas yang tinggi yang selalu pemikirannya tidak dimengerti oleh orang pada umumnya hanya beberapa orang yang mengerti ia bertindak seperti itu. Saya selaku penulis sangatlah kagum terhadap beliau karena itu mengapa saya menlis artikel ini karena beliau yang mampu membukakan Indonesia kejalan yang lebih baik lagi daripada sebelumnya.

Kita tidak dapat melihat suatu negara dengan hanya sebelah mata, sama seperti hal buta sebelah. Apa salahnya jika melihat dari sisi yang sebaliknya. Meskipun seseorang berbuat  buruk namun ia juga memiliki sisi kebaikan dalam hatinya entah itu sisi yang mana penulis pun tak mengerti.

Israel sama halnya dengan kata kata perumpaan itu. Jika anda ingin melihat kelompok negara jangan liat sisi buruk tapi apa yang dapat ia junjung dan banggakan agar dapat menjadi contoh kita sekaligus sebagai dorongan keinginan kita agar terwujud menjadi sesuatu yang berguna bagi kita sendiri. 

Sumber :

historia.id 

historia.id 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun