Mohon tunggu...
Ainun Maulana Ilham
Ainun Maulana Ilham Mohon Tunggu... Lainnya - kulit sawo matang berkacamata

suka dengan rasa pahit dan uang, sedikit cinta

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sejarah Hubungan Indonesia-Israel (1945-2006)

16 Desember 2020   23:36 Diperbarui: 17 Desember 2020   00:20 175
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

"Jangan Sekali kalai melupakan sejarah" Ir Soekarno.

Kata mutiara tersebut merupakan pendorong terbentuknya tulisan tentang sejarah hubungan bilateral Indonesia dan Israel 1945-2006. Hubungan International merupakan suatu konsep interaksi antara dua negara atau lebih, interaksi tersebut dalam kondisi kerjasam maupun sebuah konflik dalam segala aspek kehidupan.

Hari ini banyak sekali netizen +62 yang menghujat Israel karena konflik dengan Palestina. Artikel ini akan mencoba menggunakan perspektif netral bagaimana hubungan Indonesia dan Israel dari tahun 1945-2006.

Orde Lama 1945-1966

Orde lama merupakan orde yang berdiri setelah kemerdekaan indonesiadikumandangkan pada tanggal 1945. Soekarno yag merupaan bapak pendiri bangsa sekaligus menobatkan dirinya sebagai presiden pertama RI.

Pada awal kemerdekaan Bung karno sering melakukan kunjungan ada negara tetangga agar mendapatkan pengakuan kemerdekaan Indonesia. Negara pertama di Afrika yang mengakuiinya ialah Mesir. Mesir yag tergabung dalam Dewan Liga Arab ikut serta memberi pegakuan penuh atas Indonesia pada tanggal 18 November 1946.

Begitu pula Israel yang juga merupakanbagian timur tengah mengakui penuh kemerdekaan Indonesia.  Pada Desember 1949,setelah belanda menandatangi penyerahan kedaulatan Inonesia, Presiden Israel Chaim Weizmann dan Perdana Menteri David Ben Gurion mengirim telegram kepada Ir. Soekarno dan Menteri luar/wakil presiden Muhammad Hatta mengucapkan selamat. 

Sekali lagi pada tahun berikutnya Mentri Luar Negri Moshe Shoret mengirimkan surel kembali. Namun hatta tetap tidak menggubrisnya ia hanya mengucapkan terimakasih, dan tidak mau berhubungan diplomatik dengan Israel . 

Mei 1950, Israel mencoba untuk mengirim surel yang berisi tentang ingin datangnya mereka ke Indonesia. Namun Muhammd Hatta menolaknya dan menyaranan ntuk membatalkan misi tersebut. 

Pada tahun 1952, kantor berita Antara melaporkan bahwa Indonesia tak berniat mengakui Israel, berita tersebut dikutip dalam pers negara arab dan Pakistan.

1953 Indonesia akan mengadakan sebuah Konfrensi Asia Afrika, diman sekali lagi Israel tidak diiku sertakan dalam kegiatan tersebut. meskipun beberapa negara tetangga mendukung untuk diikutkannya Israel, namun Indonesia tetap bersikeras untuk tidak mengikutkan Israel. Hingga pada tahun 1955 Konfrensi Asia Afrika digelar Israel tidak ikut berpartisipasi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun