Mohon tunggu...
Ainun Jariyah
Ainun Jariyah Mohon Tunggu... Guru - Berkarya terus. Terus berkarya

Jadilah manusia yang bermanfaat bagi orang lain.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menjadikan Teori sebagai Landasan Alat Permainan Edukatif

27 September 2021   14:23 Diperbarui: 27 September 2021   14:45 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Akitivtas anak usia dini yang paling menyenangkan adalah bermain, karena bermain adalah dunia anak. Dengan bermain anak mendapatkan pengetahuan baru, teman-teman untuk sifat sosialnya, dan melatih beberapa gerakan gerakan yang bermanfaat untuk tubuh. Dalam bermain anak memerlukan alat bermain. Pada saat anak bermain akan terjadi beraneka macam rasa baik menjadi anak yang bereksplorasi, penemuan,penciptaan, dan perkembangan daya pikir. Memang secara global dunia anak merupakan dunia bermain, melalui bermain, anak akan belajar aneka macam hal mengenai kehudipan sehari-hari. 

Dengan permainan yang mengedukasi menjadikan mampu untuk menggapai unsur-unsur pendidikan didalamnya yang kemudia dapat disesuai dengan kebutuhan anak. Permaian edukatif merupakan permaian yang mempunyai unsur mendidik dengan tujuan menstimulus enam aspek perkembangan anak,unsurnya yang mendidik yang dihasilkan berdasarkan sesuatu yang ada dan sebagai bagain berdasarkan permainan itu sendiri. Sekain itu, permainan juga memberi rangsangan atau respons positif terhadap indra pemain. Dari beberapa indra yang dapat menjadi sasaran dalam setiap APE, mengenai konsep alat permainan edukatif menurut beberapa ahli,diantaranya adalah :

1. Maria Montesori , Salah satu tokoh perkemabangan anak usia dini yang memiliki pemikiran bahwa anak memiliki kemampuan menyerap informasi yang mereka dapat dari lingkungannya, beliau lahir di Italia pada tahun 1870. Maria montesori mengungkapkan bahwa anak bukanlah miniature yang dimainkan oleh orang dewasa, karena banyak kasus orang tua yang memaksa anaknya untuk mendapatkan sesuatu yang anak harus gapai, padahal anak bukan ahli pada bidang tersebut. 

Sebaiknya sebagai orang tua menjadi fasilitator untuk anak dengan menciptakan lingkungan disekitar anak supaya aman dan nyaman. Metode Maria Montesori dengan anak diajarkan untuk bersikap mandiri, dengan membuat pendekatan dengan anak menggunakan alat peraga, alat peraga seperti puzzle membuat latihan fisik motorik halus anak, kognitif anak.

2. Elizabeth Peabody , Peabody seorang yang mengarang dan menciptakan perangkat yang gunanya untuk mempelajari bahasa pada lembaga Taman kanak-kanak. Beliau juga membangun seperangkat tes perkembangan bahasa yang lalu dikenal menggunakan Peabody Individual Achievement Test (PIET) & Peabody Picture Vocabulary Test (PPVT). 

Kompetensi bahasa bisa dimaknai dengan seprangkat dominasi baik keterampilan, sikap maupun apresiasi yang diharapkan khsusnya pada bidang bahasa yang bertujuan untuk memperoleh kesenangan tetapi juga untuk melatih keterampilan berbahasa seperti (berbicara,menyimak,menulis,membaca). Sekarang sudah makin banyak pengembangan bahasa melalui Alat Permainan Edukatif ini. APE menciptakan boneka tangan yang berfungsi sebagai tokoh unruk bercerita, karya ini memberikan program pengetahuan dasar yang mengacu pada aspek pengembangan bahasa, yaitu kosakata yang dekat dengana anak. 

3. Friedrich Wilhelm August Froebel  beliau besar di kalangan lingkungan yang tidak mendukungnya, sebenarnya orang nya yang baik namun karena pendidikan yang salah. Pada tahun tahun pertama anak, merupakan masa yang paling berharga karena unutk membentuk karaktek anak tersebut, serta yang akan menentukan dirinya untuk masa depannya. sudah seharusnya masa ini merancang pendidikan anak dengan cara melatih anak untuk membimbing anak didik menyadari jati dirinya sebagai makhluk kepada tuhan maupun individu. 

Froebel meliputi kegiatan bermain dengan gift, kegiatan okupasi dan kerajinan tangan dengan beranyanyi dan gerak badan, menanam tanaman dan memelihara binatang. Nah untuk melengkapi pendidikan Froebel juga menciptakan alat-alat permainan edukatif. Froebel mempunyai alat khusus yang dikenal dengan Balokdoss. 

4. Geogre Cruissenaire , masa bermain usia dini memang sangat menyengkan. Dulu saat kecil jika suka bermain balok-balok yang terbuat dari kayu halus atau yang disebut Balok Cruissenaire, nah Geoge Cruissenaire inilah yang menciptakan. Balok Cruissenaire adalah media yang bisa diamati secara langsung oleh anak-anak sehingga dapat memfokuskan perhatian anak dalam kegiatan proses pembelajaran. 

Dalam penggunaan media Balok Cruissenarire dalam sebuah kegiatan proses pembelaran berhitung, tidak lepas dari peran seseorang guru atau pendidik ketika memberikan bimbingan serta petunjuk pada anak selama kegiatan proses pembelajaran itu berlangsung, kemudia untuk balok cruissenaire dimodifikasi oleh sang guru sesuai dengan kreativitas guru tersebut, supaya dapat menarik minat belajar anak, dan anak juga di arahkan untuk berpartisipasi aktif dalam proses kegiatan pembelajaran menggunakan media Balok Cruisseneire 

itu lah beberapa paparan pendapat para tokoh ahli untuk sebagai landasan pembuatan serta pemanfaatan Alat Pernmaian Edukatif. semoga bermanfaaat yah....    

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun