Mohon tunggu...
Ainun Jariyah
Ainun Jariyah Mohon Tunggu... Guru - Berkarya terus. Terus berkarya

Jadilah manusia yang bermanfaat bagi orang lain.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Bunda, Kuingin Mengenal Dunia

1 Mei 2021   00:16 Diperbarui: 1 Mei 2021   00:19 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Mengenal menjadi kata pertama yang muncul dengan sesuatu yang baru, dengan seseorang yang baru dikenal, atau dengan rasa yang baru dirasakan. 

Anak usia dini pasti merasakan hal hal baru dengan anggota tubuhnya. seperti mata, tangan untuk sensornya, lidah, dan lain-lain. Namun pada pembahasan ini lebih membahas mengenai Sensasi, Atensi dan Persepsi. 

Pernah tidak ? Berfikir bagaimana cara kita melihat ? atau berfikir apa yang kita lihat menjadi sesuatu yang bermakna. 

Nah sensasi inilah sebuah proses dimana organ indera manusia menanggapi rangsangan dari luar berupa energi fisik. yakni seperti cahaya,suara, dan lain-lain. Ini sebuah sistem yang terdiri dari jenis sensorik yang merespon jenis energi fisik tertentu seperti partikel cahaya, gelombang suara, energi kimia yang ditangkap oleh organ sensorik yang ada pada diri kita dimana sinyal-sinyal atau energi fisik itu akan diubah oleh otak. Otak akan mengubah sinyal energi fisik menjadi sinyal saraf listrik otak akan berkomunikasi melalui aktivitas elektrik neuron lalu di interpretasikan.Jadi sensasi adalah proses yang memfalisitasi kita untuk berkontak dengan realita, berkomunikasi pada dunia, untuk melihat apa yang ada disekeliling kita

Selanjutnya ada persepsi. Persepsi adalah bagaimana cara kita merespon dan menginterpretasikan otak terhadap informasi dari proses sensasi atau berubahan sinyal elektrik didalam otak kita menjadi sesuatu yang bermakna. seperti anak mengetahui ruangan itu gelap, terang, benda ini panas atau dingin, atau tajam. Itu adalah proses interpretasi dari gelombang cahaya menuju mata, lalu mentransfer ke otak lalu di interpretasikan bahwa itu benda yang bernama gelas misalnya. 

lalu pembahasan selanjutnya yakni atensi ini adalah pusat perhatian terhadap sesuatu. Atensi merupakan salah satu proses kognitif untuk menyeleksi informasi-informasi penting. informasi yang didapat dari luar tubuh lalu diterima itu juga ada penyaringan atau pemfilteran, mana informasi yang penting atau informasi yang tidak penting. Tujuan nya agar otak kita tidak bekerja terlalu banyak dan berlebihan hingga otak kita menerima seluruh informasi yang ada di keliling kita, informasi slalu ada setiap saat setiap waktu tanpa ada jeda dan sangat tidak terbatas. Jika dibayangkan apabila manusia tidak memiliki atensi, maka tidak memiliki kemampuan untuk menyeleksi dan tidak bisa fokus sehingga tidak dapat memperioritaskan mana hal yang lebih utama untuk kita perhatikan dan mana hal yang seharusnya kita abaikan. 

Atensi juga ada beberapa, pertama kita akan membahasa atensi selektif yakni bagaimana kita bisa memfilter atau menyaring informasi yang tidak penting dan memutuskan membagi perhatian pada sesuatu yang baru, misalnya : saat suasana di halte bus, ada seseorang yang mengajak ngobrol. kita fokus pada orang tersebut, meskipun tetap terdengar suara orang lain, suara bus lalu lalang. Pernyataan ini bukan berarti kita tidak mendengar suara yang lain, namun ada nya atensi selektif pada diri manusia ini menjadi filter mana yang informasi perlu di prioritaskan untuk fokus di dengar dan disaring. 

Semua proses ini berkaitan, karena pasti mengalami sensasi yang mana kita menangkap informasi dari luar lalu difilter oleh proses atensi, yakni apa yang kita dengarkan, apa yang kita lihat itu kemudian akan difilter dengan suatu sistem yang ada di otak kita untuk memusatkan perhatian terhadap informasi yang masuk itu, jika informasi ini penting. Maka kita akan memusatkan perhatian terhadap informasi tersebut maka selanjutnya kita akan melewati proses presepsi untuk menginterpretasikan informasi tersebut menjadi sesuatu yang bermakna. Tanpa adanya ketiga proses ini, tentu kita tidak dapat berkomunikasi dengan baik, tidak dapat menerima rangsangan, kita tidak dapat menangkap informasi dengan baik.

Dengan mengucap Alhamdulillah, bersyukur atas nikmat yang Allah berikan. dengan ketiga proses ini kita dapat mendeteksi minimal rangsangan kurang lebij paling rendahnya 50% dari waktu ketika tidak ada rangsangan lain. Hal ini disebut Absolute Thereshold yakni kemampuan terendah untuk mendeteksi rangsangan yang ada di sekeliling kita. Misal anak sedang ada di hutan yang sangat gelap lalu sekitar jarak 30 meter terlihat ada cahaya kecil, padahal cahaya itu sangat jauh. Namun karena disekitar itu sangat gelap, nah itulah titik fokusnya dimana itu sebuah kemampuan untuk mendeteksi rangsangan. Bagaimana jika kita tidak memiliki kita proses kognitif ini, tentu kita akan kesulitan untuk beradaptasi dengan lingkungan. Salah satu gangguan yang terjadi pada kita yaitu gangguan atensi yang disebut Attention Deficit and Hyperactive Disorder (ADHD) ini adalah merupakan gangguan pemusatan perhatian yang menurun sehingga seseorang tidak dapat memusatkan perhatiannya satu objek saja, jadi perhatiannya itu banyak. Dia tidak bisa fokus pada satu hal sehingga mengakibatkan hyper aktif, yakni perhatianya kesan kemari. ADHD ini juga sering dialami anak usia dini, dan bisa dikatakan anak berkebutuhan khusus.

Maka dari itu, Bunda....

untuk mengetahui proses asensi,atensi,persepsi ini penting untuk didikan orang tua dan guru pada anak usia dini. Apabila ada anak yang bermasalah pada proses kognisi ini,maka perlu pencarian solusi untuk penanganan nya. Apalagi saat ini juga telah ada beberapa pihak yang berkompeten dibidang penaganan anak berkebutuh khuhsus ini dengan treatment, terapi. jika salah satu saja proses asensi, atensi, dan presepsi ini tidak berfungsi secar baik. maka seseorang tidak fokus diajak bicara, atau tidak fokus pada satu titik. 

    

 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun