Mohon tunggu...
Ainun Nafi NF
Ainun Nafi NF Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi UMS

Saya seorang mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Surakarta

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Twitter Space Sebagai Mediatisasi Diskusi yang Cerdas

31 Januari 2023   10:35 Diperbarui: 31 Januari 2023   10:39 199
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Era digital membuat berbagai bentuk komunikasi dan media semakin berkembang secara kontemporer. Bahkan dalam konteks mediatisasi, lansia dan berbagai lembaga institusi dituntut melakukan mediatisasi yang mana melakukan transisi daring dalam berbagai aktivitasnya. 

Munculnya fitur-fitur baru dalam media sosial memberikan kemudahan penggunanya dalam berkomunikasi dan berdiskusi membuat mereka turut berinovasi. Salah satu media sosial yang menjadi platform pembentukan karakter atau media yang cerdas adalah Twitter. 

Twitter sering kali menjadi tempat bertukar pikiran, berdiskusi, berpendapat, hingga berbicara tentang politik. Pengguna aktif media sosial twitter tentu sudah merasakan kehadiran fitur baru Twitter Space.

Hadirnya fitur Twitter Space menunjukkan adanya pergeseran makna dari platform microblogging, yang mana kita tahu bahwa Twitter sebagai salah satu media sosial untuk berbagi tulisan tak lebih dari 300 kata. Namun, Twitter telah melebarkan sayapnya menjadi forum berbagi audio. 

Konsep Twitter Space memberikan kemudahan penggunanya dalam melakukan percakapan audio secara langsung dan bebas tanpa batasan jarak dan waktu. Layaknya sebuah forum yang mendiskusikan topik tertentu, Twitter Space memiliki beberapa bagian atau susunan peran di dalamnya, mulai dari Co-Host, pembicara, hingga peserta atau pendengar yang tak terbatas. 

Meskipun fitur Twitter ini cukup menarik untuk dicoba, akan tetapi tak semua pengguna dapat menggunkan ruang percakapan ini. Pasalnya, untuk bisa menggunakan fitur Twitter Space pengguna diharuskan memiliki minimal 600 pengikut.

Sempat menjadi perbincangan bahwa fitur tersebut adalah pesaing ketat Clubhouse yang mana hanya dapat digunakan oleh pengguna IOS. Bedanya, Space menyatukan pembicara dan pendengar menjadi satu kolom atau bagian serta dapat membagikan Tweet atau obrolan tersebut ditampilkan di ruang dan menjadi bahan diskusi yang dapat dicoba oleh pengguna IOS maupun android. Sesama pengguna Space di satu room bisa saling chat melalui DM (direct message) atau komentar dan reaction untuk mendapatkan respon ketertarikan terhadap topik diskusi.

Twitter Space berhubungan dengan teori dan konsep dari mediatisasi dimana berkaitan dengan pergeseran struktural dan konstruksi dunia sosial yang mengikuti meningkatnya keterlibatan media disemua bidang kehidupan dengan mempertimbangkan tranformasi struktural dari peran media dalam budaya dan masyarakat kontemporer. 

Melalui Twitter Space ini kita bisa meningkatkan reputasi brand, membuat thought leadership program atau event audio streaming bersama pakar yang kegiatannya hampir sama dengan webinar, konten edukasi, sekadar ngobrol dan diskusi membahas konflik serta trending topik, hingga membicarakan politik, sehingga hal ini menggeser dan memudahkan kegiatan tiap penggunanya yang cerdik.

Media yang telah merambah ke Twitter Space dalam mencoba inovasi dan alternative dari bentuk berkembangnya media sosial, adalah Kumparan. Kumparan seringkali telah melakukan banyak diskusi dengan pembicara yang kredibel selayaknya membuat sebuah webinar dengan unik. 

Kumparan seringkali membahas bincang special dengan berbagai topik yang sedang trending, seperti membahas tentang Manchester United (MU), kabar duka di Kanjuruhan, konflik Rusia-Ukraina, membahas tentang Rumah Angker, hingga topik terror pendeta cabul di Bogor September 2022. Hal ini menunjukkan bahwa Kumparan telah memanfatkan mediatisasi pada media sosial yang mana tujuannya tentu ingin mendekatkan diri dan berinterkasi dengan para followersnya. 

Kumparan menunjukkan keterlibatannya dalam perkembangan media disemua bidang kehidupan dengan mempertimbangkan tranformasi struktural dari peran media dalam budaya dan masyarakat kontemporer. Hal ini mungkin dapat menjadi contoh dan inovasi untuk media-media lain atau pengguna Twitter, selebtwit, dan yang lainnya untuk berinteraksi dengan audiens dengan media yang lebih luas.

Diantara sifat komunikasi yang dimediasi komputer, termasuk media sosial, oleh Ruggeiro (2000) yang pertama adalah interaktivitas (interactivity), yang dianggap sebagai sejauh mana partisipan dalam proses komunikasi memiliki kendali dan mengubah peran dalam perbincangan yang dilakukan (Williams et al., 1998). Sifat kedua adalah demsifikasi (demassifiction) yang merupakan kemampuan pengguna media untuk memilih mana media atau menu yang luas. 

Mediatisasi pada Twitter Space tidak hanya berfokus pada efek media tetapi juga bagaimana penggunanya melakukan praktik sehari-hari dalam berkomunikasi melalui spaces tersebut yang menyampaikan berbagi pesan yang terlibat baik perihal politik, ekonomi, pendidikan, agama, dan isu yang lainnya. Harapannya Twitter Space mampu menghadirkan topik dan peserta yang cerdas serta pandai menggunakan fitur tersebut untuk kampanye sehat dan berbagi edukasi terhadap pendengar dan pengikutnya.


Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun