Mohon tunggu...
Faridilla Ainun
Faridilla Ainun Mohon Tunggu... Human Resources - Ibu-ibu kerja

Ibu yang suka ngaku Human Resources Generalist dan masih belajar menulis. https://fainun.com/

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Ributnya Tim Bubur Layaknya Pendukung Tim Capres

19 Desember 2018   09:03 Diperbarui: 19 Desember 2018   15:22 546
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
kompas/Wawan H Prabowo

posronda.net
posronda.net
Dua kubu besar ini mengingatkan saya akan pemilihan presiden. Sejak Pilpres 2014, Indonesia terbagi menjadi dua kubu besar, tim cebong dan tim kampret. Tim Joko dan Tim Wowo. Timbul dan Nurbuat, eh maaf itu Srimulat, saya salah.

Mulai Pilpres 2014, terpilihnya presiden saat ini, menjelang pilpres 2019, bahkan mungkin nanti setelah terpilihnya presiden 2019 (ini hanya penerawangan seseorang yang bukan cenayang), rasanya kubu akan terbagi menjadi dua. Genderang perang akan terus bergulir.

Bahaya kah bagi Indonesia? Rasanya iya. Karena satu sama lain saling beradu merasa dirinya yang terbaik.

Ya tak apa sebenarnya, namun klaim terbaik kadang dibumbui dengan serangan satu sama lain. Hal yang mungkin, bagi golongan yang berada di tengah (entah sudah memilih tapi diam saja atau memang masih merasa ragu), hal itu tak perlu diperdebatkan terlalu keras. Terkadang muak melihat orang yang terlalu menganggap super pilihannya.

Pilpres kali ini memang masih sama. Adu mulut antar pendukung masih terjadi. Entah terlihat di dunia nyata atau media sosial. Adu mulut yang bermula dari dua perbedaan yang bisa saja membawa ke taraf adu jotos.

Jujur saja, saya tak pernah menyangka, bubur memiliki kekuatan layaknya sebuah pilpres. Membuat kubu terbagi dua dengan fanatisme terhadap apa yang diyakininya. Bahkan adu perbedaan ini bisa berbuntut melabeli kaum dengan pilihan tertentu. Padahal, semua sama saja.

Pada akhirnya, bubur akan dinikmati, masuk mulut, dan berakhir menjadi kotoran. Pilpres juga bakal dijalani, terpilih seorang presiden, pilihan atau bukan tetap akan ada hujatan. Eh.

Tulisan ini hanya catatan saya semata, yang kagum pada kekuatan bubur yang mampu membagi dua kubu berbeda yang saling berlawanan. Apapun itu, sebagai kaum yang berusaha memilih di tengah untuk sementara sampai saatnya memilih nanti, saya hanya ingin melihat semua saling menghormati tanpa ada caci maki.

Kompal
Kompal

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun