Mohon tunggu...
Faridilla Ainun
Faridilla Ainun Mohon Tunggu... Human Resources - Ibu-ibu kerja

Ibu yang suka ngaku Human Resources Generalist dan masih belajar menulis. https://fainun.com/

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Harapan Terselubung Pertemuan Kerajaan Cemara dan Kerajaan Cemiri

6 September 2018   09:53 Diperbarui: 6 September 2018   10:34 305
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

Alkisah, berdiri banyak kerajaan di Bumi Sriwakaka, salah duanya adalah Kerajaan Cemara dan Kerajaan Cemiri. Tanah di kedua daerah kerajaan ini subur. Sesuai namanya, pohon cemara adalah tumbuhan yang mendominasi area Kerajaan Cemara.

Sementara itu, pohon kemiri banyak terlihat di daerah Kerajaan Cemiri. Entah siapa yang tak dapat mengucapkan huruf K secara jelas sehingga sebutan Kerajaan Kemiri berubah menjadi Kerajaan Cemiri.

Memiliki dominasi tumbuhan yang berbeda, tak ada persaingan antara Kerajaan Cemara dan Kerajaan Cemiri. Keduanya sama-sama berkontribusi atas makmurnya Bumi Sriwakaka.  Walaupun banyak kerajaan di Bumi Sriwakaka, persaingan dan peperangan tak pernah ditemui di daerah tersebut. Perebutan kekuasaan menjadi hal yang tak jarang terlihat. Semua saling berpadu, memakmurkan Bumi Sriwakaka.

Bumi Sriwakaka adalah tempat yang memanusiakan para putri dan pangeran. Setiap ada pertemuan antar kerajaan di Bumi Sriwakaka, telah disediakan arena untuk para putri dan pangeran berkumpul dan bermain. Tak jarang, ada agenda khusus untuk para anak-anak raja tersebut, seperti lomba ketapel biji kemiri saat Kerajaan Cemiri menjadi tuan rumah pertemuan.

Pangeran dari Kerajaan Cemara yang mulai bergerak remaja pernah bertanya kepada Bunda Ratu Cemara, "Yang Kuhormati Bunda Ratu Cemara, mengapa kami para anak raja selalu diikutkan kegiatan perkumpulan? Apakah kami akan dijodohkan?"

Bunda Ratu Cemara tergelak mendengar pertanyaan anak laki-laki kesayangannya,"Dijodohkan? Buat apa? Usiamu masih jauh dari pernikahan. Tak usahlah bicara jodoh! Bermainlah saja, kalian berkumpul agar nantinya tradisi memakmurkan Bumi Sriwakaka tetap berlanjut, dengan semangat dan keceriaan."

"Ah, begitu rupanya Bunda Ratu. Aku pikir, aku akan dijodohkan dengan Putri dari Kerajaan Cemiri. Karena kami rasanya lebih sering bertemu dibanding dengan anak-anak dari kerajaan lain", ujar Pangeran Cemara dengan kelegaan.

Zaman dahulu kala, memang pernah terjadi perjodohan antar kerajaan di Bumi Sriwakaka, namun hal itu dikhawatirkan akan membuat Bumi Sriwakaka hancur karena ambisi adanya kerajaan yang ingin saling menguasai sehingga pada akhirnya perjodohan tersebut batal. Lagipula, buat apa memaksakan para putri dan pangeran.

Diantara kerajaan lain di Bumi Sriwakaka, hanya Kerajaan Cemara dan Kerajaan Cemiri yang baru memiliki 1 keturunan. Kerajaan Cemara memiliki pangeran untuk meneruskan tahta, sementara Kerajaan Cemiri memiliki putri cantik yang juga disiapkan untuk membuat kerajaan semakin maju. Perjodohan tak pernah terpikirkan di benak kedua raja dan ratu. Namun, keinginan memiliki sepasang putri dan pangeran adalah harapan keduanya, agar serupa dengan kerajaan lainnya di Bumi Sriwakaka.

Kedua kerajaan ini memang lebih sering bertemu dibanding dengan kerajaan lain di Bumi Sriwakaka. Tak ada alasan spesifik. Raja Cemara senang melihat Putri Cemiri yang cantik dan aktif. Sementara Raja Cemiri senang melihat Pangeran Cemara yang terlihat gagah dan mandiri. Doa-doa terselubung mengalir.

Semoga Kerajaan Cemara mendapatkan seorang putri cantik, pun demikian dengan Kerajaan Cemiri yang mengharap seorang pangeran gagah. Ya, itulah harapan terselubung yang kerap timbul ketika dua kerajaan ini bertemu. Kedua ratu hanya mengamini, namun tak berani memberi janji, takutnya para raja merasa diberi harapan palsu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun