Mohon tunggu...
Faridilla Ainun
Faridilla Ainun Mohon Tunggu... Human Resources - Ibu-ibu kerja

Ibu yang suka ngaku Human Resources Generalist dan masih belajar menulis. https://fainun.com/

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Yuk Mulai Konsumsi Produk Halal, Karena Halal Itu Baik

6 November 2017   08:34 Diperbarui: 6 November 2017   08:48 1457
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
source : https://pixabay.com/id/sushi-jepang-piring-kekuatan-ikan-2853382/

"Makan di sini yuk", kata saya sambil menunjuk restoran sushi yang baru buka di Palembang

"Sudah halal belum ?".

Pertanyaan teman tersebut cukup menyadarkan saya bahwa terkadang saya tidak terlalu memperhatikan apa yang saya makan. Padahal sebagai seorang muslim, kami diperintahkan oleh Allah SWT dalam Al-Qur'an, untuk memakan apa saja yang ada di bumi dengan kriteria yang Halal(yang dihalalkan bagi mereka) dan Baik (yang baik).

Setelah kejadian sekitar dua tahun lalu, saya mencoba lebih berhati-hati dalam mengonsumsi produk tertentu, khususnya makanan. Beberapa teman yang sering berpergian ke luar negeri, terkadang membawa oleh-oleh berupa makanan. Beruntung, saya memiliki teman di luar negeri yang berusaha menjalankan apa yang Allah SWT perintahkan, yaitu mengonsumsi produk halal. Saya pun akan berkonsultasi pada teman-teman terlebih dahulu sebelum mengonsumsi makanan oleh-oleh tersebut. Jika terdapat kandungan yang tidak halal, ya tidak akan saya makan.

Kalau dulu kita hanya mengasosiasikan bahwa halal tidak bukan berarti makan binatang tertentu seperti babi atau anjing, namun kini makna halal pun menjadi lebih luas seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Christien Meindertsma, pernah menjelaskan bagian-bagian tubuh dari seekor babi ternyata banyak yang kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari. Ini berarti sebenarnya makna halal tidak hanya untuk yang kita makan tetapi juga apa yang kita konsumsi untuk kehidupan sehari-hari.


Saya sendiri dulu terkadang bertanya-tanya, untuk apa sih produk selain makanan memiliki sertifikasi halal? Setelah saya menonton video Christien Meindertsma di acara TED, saya baru mengerti bahwa bagian tubuh binatang yang diharamkan (babi) sangat bisa dimanfaatkan untuk aneka keperluan rumah tangga sehingga bukan tidak mungkin sikat gigi yang kita gunakan mengandung bagian dari tubuh binatang tersebut.

Saya juga mempelajari, bahwa tak hanya kandungan produk tersebut yang tidak mengandung sesuatu yang diharamkan untuk mengatakan suatu produk halal, namun proses hingga terbentuknya produk juga berpengaruh kepada kehalalan sebuah produk. Jika dikaitkan dengan konsep sebuah produk, artinya mulaidari bahan baku, proses produksi, barang jadi, serta proses distribusi sampai ke tangan konsumen juga harus dilakukan secara halal dan baik. Karena halal tidak hanya terkait apa yang kita makan, tetapi proses transaksi jual beli yang kita lakukan pun ada yang halal ada pula yang haram.

Mencoba berusaha menjalani yang diperintahkan oleh Allah SWT, membuat saya dan keluarga kini mencoba sebisa mungkin untuk mengonsumsi produk-produk yang halal. Kini telah banyak produk, terutama produk makanan dan kosmetik, yang telah memiliki sertifikat halal dan menampilkan label halal pada kemasan. Untuk di Indonesia sendiri, Sertifikat Halal akan direkomendasikan oleh Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (LPPOM MUI) sehingga terdapat tanda kata Halal (dalam huruf Arab) dan tulisan MUI.

Menerapkan pola hidup dengan mengonsumsi produk halal tak hanya sekedar menaati perintah Allah SWT. Kita tentu harus mempercayai bahwa apa yang telah diperintahkanNya memiliki efek kebaikan untuk kita. Tak jarang, untuk memilih suatu produk sebelum dikonsumi, perlu ketelitian lebih untuk melihat apakah produk tersebut sudah memiliki sertifikasi halal atau belum. Produk yang telah memiliki sertifikasi halal artinya baik secara bahan maupun proses yang dilakukan sampai barang tersebut dapat disampaikan kepada konsumen telah sesuai dengan kaidah-kaidah yang berlaku dalam hukum Islam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun