Mohon tunggu...
ainul addinna
ainul addinna Mohon Tunggu... Lainnya - bekerja

suka menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

PKM Kelompok Guru Bahasa Inggris di SMAN 1 Ampek Angkek dan SMAN 1 Caduang, Kabupaten Agam

4 Desember 2020   11:25 Diperbarui: 4 Desember 2020   11:39 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pembelajaran sastra Inggris di tingkat SMA sederajat diwajibkan pada Kurikulum 2013 (Kurtilas). Hal ini tertuang dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 81a Tahun 2013. Dalam hal ini teks yang wajib diajarkan kepada siswa adalah cerita pendek (short story), puisi (poem/poetry), peribahasa (proverb) dan lagu (song). 

Bagi guru bahasa Inggris (selanjutnya disebut Mitra) di SMAN 1 Ampek Angkek dan SMAN 1 Canduang,  kebijakan baru ini menimbulkan permasalahan karena pada kurikulum sebelumnya, materi ini tidak diajarkan. Masalah yang dimaksud adalah kurangnya pemahaman mereka mengenai sastra berbahasa Inggris serta model pembelajaran yang bisa digunakan untuk menyajikan materi tersebut. Hal ini diperparah dengan minimnya pelatihan yang didapat oleh Mitra mengenai materi ini.

Untuk mengatasi masalaht tersebut, Mitra bekerjasama dengan Tim Pengabdian Kepada  Masyarakat (selanjutnya, Tim PKM) dari Jurusan Bahasa dan Sastra Iggris, Universitas Negeri Padang untuk mengadakan sebuah pelatihan mengenai materi sastra berbahasa Inggris dan pembelajarannya untuk tingkat SMA. Bagi Tim PKM sendiri, kegiatan ini adalah bagian dari Tri Dharma Perguruan Tinggi dimana dosen perguruan tinggi harus melaksanakan pengajaran, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. T

im PKM yang terlibat pada pelatihan ini terdiri dari Delvi Wahyuni, S.S., M.A.  (Ketua) dan Witri Oktavia, M.Pd. (Anggota). Tim PKM juga mengundang Syahrela Niati, S.Pd, sebagai narasumber materi tentang lagu berbahasa Inggris dan pembelajarannya. Program kali ini juga mengikutsertakan dua orang mahasiswa yang sedang menulis skripsi dibidang ini sebagai pembantu lapangan. Sementara itu di pihak Mitra, guru yang terlibat berjumlah enam orang. 

Selain guru, program ini juga mengikutsertakan sebanyak 15 orang siswa SMA yang berasal dari kedua SMA Mitra. Adapun lokasi yang dipilih sebagai tempat pelaksanaan kegiatan adalah SMAN 1 Ampek Angkek, Kabupaten Agam, Sumatera Barat. Kegiatan ini berlangsung selama empat bulan (Agustus-November, 2019).

Metode yang dipilih untuk pelaksanaan kegiatan ini adalah metode workshop. Urutan kegiatan yang dilaksanakan adalah sosialisasi mengenai kegiatan yang sedang dilaksanakan berikut urgensinya, pemberian materi mengenai model pembelajaran sastra terintegrasi, pemeragaan implementasi materi yang dilatihkan dan pendampingan Mitra dalam implementasi model yang dilatihkan.

Kegiatan ini berlangsung dengan baik dan lancar. Berdasarkan angket yang disebar kepada Mitra Guru maupun siswa, kegiatan ini membawa manfaat bagi mereka. Menurut Mitra Guru, kegiatan ini meningkatkan pemahaman mereka mengenai sastra dan pembelajarannya. Sementara itu, menurut Mitra Siswa, kegiatan ini membuat mereka menyukai pelajaran sastra berbahasa Inggris dan meningkatkan motivasi mereka untuk belajar bahasa Inggris. Mitra berharap ada program serupa pada waktu mendatang.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun