Mohon tunggu...
Aini Masruroh
Aini Masruroh Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga - 20107030130

. . .

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Pemuda: Antara Cinta dan Prestasi, Cita-cita atau Cinta?

12 April 2021   06:43 Diperbarui: 12 April 2021   06:52 591
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
iamnotbhaijan.wordpress.com

Demikian contoh-contoh yang bisa kita ambil dari kisah pemuda-pemuda muslim yang menjadi perubahan di garda terdepan. Hal itu juga mengajarkan kita walaupun di usia yang masih muda kita harus bisa mencapai prestasi atau cita-cita.

CINTA

Lalu bagaimana dengan cinta? 

Cinta sesungguhnya adalah menyoal kebahagiaan dan kepuasan atas makna hidup. Cinta mempunyai banyak makna. Cinta dapat diartikan secara personal dan universal, di mana cinta personal adalah cinta yang secara spesifik dimiliki dan dicurahkan kepada satu orang seperti pasangan atau kekasih, sementara cinta secara universal diartikan sebagai cinta yang umum, ada banyak hal cinta dan tak hanya soal pasangan atau kekasih.

Dan di sini, cinta dalam bahasan saya yang dimaksud lebih berfokus pada cinta yang bersifat universal. Sehingga cinta menurut saya sama pentingnya dengan cita-cita. Setuju atau tidak, tanpa cinta kehidupan yang kita jalani tidak berwarna, bukan?

Seperti yang saya bilang di awal, cinta tidak hanya melulu soal pasangan. Cinta ada banyak hal. Tingkatan cinta menurut Ibnul Qayyim Aljauziy ada enam tingkatan, yaitu:

1. Cinta kepada Allah subhanahu wa ta'ala (Tatayyun)

Merupakan cinta yang paling tinggi dan utama, karena Allah yang menciptakan manusia dan segala isinya serta memberikan segala apa yang manusia butuhkan untuk hidup di dunia. Allah lah yang berhak mendapatkan cinta tertinggi melebihi apa pun yang ada di dunia.

2. Cinta kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam (Isyk)

Tingkatan kedua setelah mencintai Allah subhanahu wa ta'ala adalah cinta kepada kekasih Allah, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dengan mengamalkan apa-apa yang dicontohkan oleh beliau dan menjauhi perkara-perkara yang bathil.

3. Cinta kepada keluarga mukmin (Syauq)

Tingkatan yang ketiga adalah mencintai keluarga kita, orang tua, adik, kak, kerabat, dan saudara kita. Jangan malah kita lebih mencintai teman-teman bahkan kekasih.

4. Cinta kepada sesama msulim (Shababah)

Merupakan rasa cinta antar sesama muslim karena satu aqidah. Di mana sesama muslim itu bersaudara. Di belahan dunia manapun kita yang beragama Islam adalah saudara.

5. Cinta kepada sesama manusia ('Iithf/simpati)

Merupakan tingkatan rasa cinta yang timbul dari sisi kemanusiaan. Misalnya menolong orang yang terkena musibah atau bencana maka akan timbul rasa cinta antar sesama manusia. Mencintai lawan jenis juga termasuk dalam tingkatan ini.

6. Cinta kepada dunia (Intifa)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun