Mohon tunggu...
Ainag Al Ghaniyu
Ainag Al Ghaniyu Mohon Tunggu... Buruh - a jannah seeker

Writing for healing

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Drama Ramadan Para Komuter

21 April 2021   13:42 Diperbarui: 21 April 2021   13:59 1144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Duh, aku juga kebelet..."

"Masih jauh ya?"

Rupanya sebagian besar dari kami sama-sama menahan keinginan untuk buang air kecil. Mungkin akibat sebelum azan subuh kami banyak minum sebagai persiapan berpuasa.

Terlebih ini hari pertama, tubuh kami mungkin masih menyesuaikan diri. Ditambah lagi saat itu udara lumayan dingin, bahkan AC kendaraan yang telah dimatikan tak sanggup menghindarkan kami dari kebelet pipis.

Supir kami adalah bapak setengah baya yang sudah berpengalaman mengendarai mobil penumpang besar. Ia sangat terampil mengendarai hiace yang kami tumpangi, termasuk mengejar waktu supaya kami segera sampai di tujuan dan tidak terlambat absen.

Di jalur perjalanan kami, jika sudah berada di luar wilayah kabupaten Malang, hanya terdapat 2 SPBU yang dilewati. Beruntung belum terlewat SPBU pertama. Begitu sampai, tampak SPBU sepi. Hanya beberapa truk yang parkir di halamannya. Namun saat itu kami tak perduli.

Masing-masing terburu-buru melompat turun dari mobil. Segera berlari untuk berebut sampai ke toilet lebih dulu. Malangnya, pintu toilet terkunci rapat. Setelah menengok ke sana kemari, tak terlihat seorang pun di sana. Sadarlah kami, bahwa tempat ini sudah tidak dioperasikan. SPBU-nya sudah tutup. 

Alhasil kami kembali terburu-buru naik hiace lagi. Meminta pak Samuri ngebut sekali lagi untuk mencapai SPBU kedua.

Alamaaak, makin kebelet lah menahan kandung kemih ini.

Praktis sisa penumpang yang tidak ikutan menahan kencing pun terbangun, karena ributnya kami. Hahaha. Untungnya pak supir tidak ikutan kebelet ya. Ngga kebayang deh.

Begitu kami tiba di SPBU kedua, rasanya masing-masing orang mendadak bisa terbang. Benar-benar sudah di ujung batas menahan hasrat. Lega begitu melihat tempat itu cukup ramai, dan tampak pengunjung hilir mudik keluar toilet.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun