Mohon tunggu...
Ainag Al Ghaniyu
Ainag Al Ghaniyu Mohon Tunggu... Buruh - a jannah seeker

Writing for healing

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Drama Ramadan Para Komuter

21 April 2021   13:42 Diperbarui: 21 April 2021   13:59 1144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Komuter adalah julukan bagi mereka yang setiap hari melaju dari satu kota atau wilayah ke kota/wilayah lain setiap hari, untuk bersekolah, bekerja atau melakukan aktivitas rutin lainnya. 

Aku dan teman-temanku sesama pegawai di sebuah kantor pemerintah menjalani kehidupan sebagai komuter selama beberapa tahun. Dari tempat tinggal kami kota Malang, setiap hari kami melaju pulang pergi ke kota Probolinggo, yang berjarak kurang lebih 150 km.

Rutinitas ini kami jalani sampai mutasi berikutnya, yang hanya Allah dan pihak yang menerbitkan SK mutasi yang tahu, menerbangkan kami entah ke unit kerja atau kota mana lagi.

Kami menyewa mobil hiace yang dibayar bulanan. Titik penjemputan dan penurunan kedua belas penumpang ini pun ada di beberapa tempat.

Dari kota Malang, kami harus sudah berangkat maksimal pukul 05.30. Perjalanan ke kota tempat unit kerja kami berada, rata-rata saat pagi ditempuh dalam waktu 1,5 jam. Namun saat pulang kami harus menempuh perjalanan sekitar dua jam. Tidak termasuk perjalanan dari rumah masing-masing ke titik penjemputan terdekat.

Saat itu hari pertama ramadan. Kami tetap berangkat pada jam yang sama. Seperti biasa, baru dua kilometer dari titik penjemputan terakhir, masing-masing penumpang sudah terlelap. Terlihat dari bunyi dengkuran yang bersahut-sahutan dari penumpang laki-laki yang dominan dalam rombongan kami. 

Biasanya kami akan tertidur sampai memasuki kota Probolinggo. Lumayan memanfaatkan waktu demi mengurangi penat akibat perjalanan pulang pergi setiap hari yang total memakan waktu 4-5 jam. Tapi pada hari pertama puasa itu rupanya kami tak bisa benar-benar pulas.

Baru sepertiga perjalanan, beberapa di antara kami sudah terbangun. Lalu gelisah. Terlihat dari suara-suara yang ditimbulkan oleh masing-masing. 

"Pak Samuri, tolong mampir pom bensin di depan ya!" seru salah seorang kawan. 

Segera yang lain menyahut.

"Aku juga mau ke toilet dong."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun