Mohon tunggu...
Ai Muflihah
Ai Muflihah Mohon Tunggu... Guru - Guru Bahasa Indonesia SMAN 1 Padalarang

Tidak perlu menjadi hebat, cukuplah bermanfaat

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Setop Pemanasan Global

26 Februari 2020   07:30 Diperbarui: 26 Februari 2020   07:33 710
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

Pemanasan Global merupakan sebuah fenomena meningkatnya suhu rata-rata di permukaan bumi. Selain cuaca di sekitar kita semakin panas, masih banyak bencana alam dan fenomena-fenomena alam yang cenderung tidak terkendali belakangan ini. Semua ini adalah tanda-tanda alam yang menunjukan bahwa planet kita sedang mengalami proses kerusakan yang menuju pada kehancuran.

Atmosfer Bumi terdiri atas bermacam-macam gas dengan fungsi yang berbeda-beda. Kelompok gas yang menjaga suhu permukaan bumi agar tetap hangat di kenal dengan istilah gas rumah kaca. Kontributor yamg menyebabkan pemanasan global terbesar saat ini adalah karbondioksida, metana, yang dihasilkan agrikultur dan peternakan.

Beberapa ilmuwan mengatakan bahwa penyebab utama pemanasan global adalah pembakaran bahan bakar fosil, seperti batu bara, minyak bumi, dan gas alam, yang melepas karbondioksida dan gas-gas lain yang di kenal sebagai gas rumah kaca ke atmosfer. Para ilmuwan telah lama mengkhawatirkan gas-gas yang di hasilkan dapat menyebabkan kerusakan lingkungan. Selain itu, zat kimia CFC berpengaruh sangat besar terhadap perusakan ozon.

Uap air adalah gas rumah kaca paling banyak di atmosfer akibat penguapan air laut, danau, dan sungai. Karbon dioksida adalah gas terbanyak kedua, gas tersebut timbul dari berbagai proses alami seperti letusan vulkanik, pernapasan hewan dan manusia, fotosintesis tumbuhan, dan pembakaran material organik. 

Lalu metana merupakan komponen utama gas alam juga termasuk gas rumah kaca. Ia merupakan insulator yang efektif, mampu menangkap panas 20 kali lebih banyak dibandingkan dengan karbon dioksida.

Seiring berjalannya waktu pertambahan jumlah penduduk dan kemajuan industri serta pembangunan mengakibatkan lapisan ozon ini mulai berlubang. Lubang ozon ini sangat merisaukan karena dengan berkurangnya kadar ozon berarti semakin bertambah sinar UV-B yang sampai ke Bumi. Terjadinya lubang ozon di akibatkan adanya peningkatan kadar NOx dari pembakaran bahan bakar pesawat, pembakaran biomassa dan penggunaan pupuk N2O.

Sejak di kenalnya ilmu mengenai iklim, para ilmuwan telah mempelajari bahwa ternyata iklim di bumi selalu berubah. Dari studi tentang zaman es di masa lalu menunjukan bahwa iklim bisa berubah dengan sendirinya, dan berubah secara radial. 

Apa penyebabnya? Meteor jatuh, variasi panas matahari, gunung meletus yang menyebabkan awan asap, perubahan angin akibat perubahan struktur muka bumi dan arus laut? Atau karena komposisi udara yang berubah? Atau sebab yang lain? Baru pada abad ke 19 studi mengenai iklim mulai mengetahui tentang kandungan gas yang berada di atmosfer.

Indonesia menyumbang 7% pencemaran dengan kadar karbon sebanyak 2,5 miliar CO yang berdampak pada terjadinya pemanasan Global. IPCC, badan dunia yang mengurusi pemanasan Global menyatakan bahwa kenaikan suhu bumi periode 1990-2005 antara 0.15-0.13 c. Jika kondisi ini dibiarkan, maka di prediksilah periode 2050-2070 suhu Bumi akan naik pada kisaran 4,2 c. Fakta yang sudah terlihat dari terjadinya pemanasan global seperti pencairan es di kutub, beting es wordie di Antartika menghilang, dan es di kutub utara yang telah mencair.

Dampak yang  ditimbulkan pemanasan Global bagi Indonesia adalah kita akan kehilangan 2.000 pulau karena air laut akan naik pada ketinggian 90 cm. Selain itu, pemanasan Global juga berdampak pada perubahan iklim. Seperti, peningkatan temperatur bumi dan curah hujan yang tinggi. Sedangkan pada pertanian terjadi perubahan perubahan pola presipitasi, air limpasan dan kelembaban tanah.

Satwa akan mengalami perubahan habitat. Karena hilangnya daerah pesisir berakibat pada keanekaragaman hayati serta migrasi penduduk yang hidup di kawasan ini. Lalu, mengakibatkan juga penurunan populasi amfibi secara global. Ujung-ujungnya dampak yang paling besar adalah ekonomis dengan terjadinya pola perubahan habitat, migrasi dan populasi ikan.

Adapun dampak terhadap manusia yaitu fakta 1 mencairnya es di kutub utara dan kutub selatan,baru baru ini pada tanggal 6 Maret 2008 sebuah bongkahan es seluas 414 km per segi di antartika runtuh. 

Fakta  kedua, meningkatnya level permukaan laut, apabila seluruh greenland mencair level permukaan laut akan naik sampai dengan 7 meter dan dapat menenggelamkan seluruh pantai,pelabuhan,dan daratan rendah di seluruh dunia. 

Fakta  ketiga adalah perubahan iklim atau cuaca yang semakin ekstrim. 

Fakta keempat adalah gelombang panas menjadi semakin ganas,gelombang panas ini menyebabkan kekeringan parah dan kegagalan panen merata di daerah eropa. 

Fakta yang kelima adalah habisnya gletser atau sumber air bersih dunia, NASA mencatat bahwa sejak tahun 1960 hingga 2005 saja, jumlah gletser gletser di berbagai belahan dunia yang hilang  tidak kurang dari 8.000 meter kubik. Kemudian fakta yang keenam yaitu mencairnya es abadi di Siberia.

Melihat fakta-fakta di atas, akankah kita berdiam diri menghadapi itu semua? Dengan demikian, sudah jelas kini pemanasan global memiliki dampak yang sangat serius bagi kelangsungan hidup manusia. Bumi sudah sepatutnya kita jaga dan kita lestarikan, karena bumilah yang memberikan hidup dan penghidupan bagi kita. 

Oleh sebab itu, marilah kita memulai dengan diri kita sendiri untuk mengubah gaya hidup kita sendiri dengan cara sederhana seperti mematikan dua titik lampu listrik, mulai memisahkan pembuangan sampah organik dan non organik, serta pemanfaatan limbah sampah secara efektif dan efisien.  

Karena tanpa memulai dari diri kita sendiri, masyarakat dan bangsa kita tidak akan berubah dan pada akhirnya semua manusia di bumi akan terancam keberlangsungan hidupnya. Ini adalah tanggung jawab kita bersama, marilah kita rawat dan jaga kelestarian bumi kita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun