Mohon tunggu...
Yosilia Nursakina
Yosilia Nursakina Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa

“Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia lain” (HR. Ahmad, ath-Thabrani, ad-Daruqutni)

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Hati-hati Perkembangan Anak Terhambat Akibat Bermain Gawai Berlebihan

11 Februari 2019   21:14 Diperbarui: 12 Februari 2019   03:58 446
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di Amerika Serikat, sekitar 98% anak berusia 0-8 tahun memiliki akses internet di rumah, dan rata-rata menghabiskan waktu 2 jam di depan layar alat elektronik.

Tahukah Anda? Saat memasuki sekolah, 1 dari 4 anak di Amerika Serikat menunjukkan perlambatan perkembangan bahasa, komunikasi, kemampuan motorik, dan/atau sosioemosional.

Karena penasaran, akhirnya American Academy of Pediatrics melakukan sebuah riset untuk melihat penggunaan gadget dari 2.441 anak. Mereka memantau anak-anak tersebut dari lahir hingga berusia 5 tahun, lalu melihat performa kecerdasan mereka. Hasilnya, paparan terhadap layar alat elektronik yang berlebih pada 36 bulan pertama dapat menghambat perkembangan anak pada usia 60 bulan.

Nah, bayangkan betapa banyaknya generasi penerus bangsa yang perkembangan motorik atau kognitifnya terhambat di masa depan nanti jika hal ini terus dibiarkan. Bagaimana kita bisa menghadapi bonus demografi, atau lebih besar lagi, Revolusi Industri 4.0 dengan kondisi seperti ini?

Lalu, bagaimana caranya membesarkan anak generasi digital ini? 

Pada prinsipnya, teknologi akan memiliki dampak positif ketika digunakan secara bijak. Perlu diingat bahwa metode paling efektif dalam mempercepat perkembangan anak tetaplah interaksi yang berkualitas antara anak dan orang tua.

Kita juga harus dapat merancang rencana terkait penggunaan gadget (media plan). Isinya dapat berupa peraturan dan batasan terkait penggunaan gadget, misalkan anak tidak boleh menggunakan gadget pada saat makan malam atau dalam perjalanan di mobil.

Kita juga dapat menetapkan area-area bebas gadget di rumah, misalkan di kamar tidur. Pada dasarnya, interaksi keluarga dan aktivitas fisik yang adekuat harus lebih diprioritaskan. Aktivitas online dan offline harus bisa kita seimbangkan.

Berikut adalah rekomendasi dari Perhimpunan Dokter Anak Amerika yang bisa Anda 'contek' untuk pembuatan media plan Anda:

1. Anak di bawah 18 bulan sebaiknya tidak menggunakan gadget kecuali untuk video call.
2. Anak usia 18-24 bulan boleh diperkenalkan pada gadget dan program TV yang berkualitas
3. Anak usia 2-5 tahun perlu dibatasi penggunaan gadget-nya hingga 1 jam per hari. Orang tua pun harus mendampingi anak ketika menonton untuk membantu mereka memahami dan mengaplikasikan ilmu yang didapat ke lingkungan sekitarnya.

Nah, siapkah Anda dalam membesarkan anak di era digital ini? Tetap semangat dan semoga orang tua anak-anak Indonesia dimudahkan dalam membesarkan generasi penerus bangsa ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun