Mohon tunggu...
AIKKATUN NADYYAH
AIKKATUN NADYYAH Mohon Tunggu... Jurnalis - Mahasiswi

Yang harus dikejar adalah kebermanfaatan bukan perhatian apalagi pujian. Lihatlah ! Sudah berapa banyak nyamuk yang mati hanya karena tepuk tangan👏👏

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Handphone Cerdas atau Pembodohan Anak?

19 Juni 2021   08:00 Diperbarui: 19 Juni 2021   08:07 285
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

1. 1. Meningkatkan resiko terkena kanker otak

Berdasarkan penelitian yang dilakukan WHO (World Health Organization) atau organisasi kesehatan dunia yang menyatakan bahwa rsiko anak dan remaaja terkena kanker otak  lebih besar dibandingkan dengan orang tua. Bukan hanya lupa akan waktu ketika bermain Hp dengan kurn waktu cukup lama selamma berjam-jam akan tetapi juga tekena radiasi yang berbahaya.

2. Dapat menyebabka hilangnya pendengaran atau tuli

berdasarkan penelitian yang telah dilakukan maka sebaknya jangan menggunakan Hp lebih dari 1 jam dalam sehari dalam jangka waktu 2 tahun,, hal ini dikarenakan Hp dapat memancarkan radiasi yang mampu memicu kerusakan sel-sel rambut yang merpakan salah satu sensor audio pada alat pendengaran.

3. Dapat mengurangi kinerja detak jantung

Hp yang diletakkan disaku baju atau celana jika berdering atau bergetar dapat menimbulkan radiasi pada tubuh sehingga dapat berakibat fatal pada kinerja dan proses detak jantung. Jantung akan melemah dan bahkan menimbulkan resiko yang lebih parah lagi.

4. Dapat menimbulkan stress

Dengan kehadiran Hp yang melebihi dari segalanya sehingga menjadi ketergantungan dan ketagihan Hp. Seakkan-akan tanpa Hp dunia akan kiamat sehingga bingung gundah dan akhirnya stress.

5. Merubah peradaban

Dengan kecenderungan pada Hp, anak akan cenderung emosional antara orang tua dan anak seing tejadi cekcok, bertika bahkan bermusuhan hanya karena orang tua melarag anaknya idak bole bermain game terlalu lama akan tetapi sang anak menolak sehingga tejadi pertengkaran atau geger. Bahkan anak-anak punya grup WhatsApp sendiri untuk mabar (Man Bareeng). Orang tua pusing memikirkan anaknya, jika hal ini terus tejadi akan memunculkan perdebatan yang kurang kondusif dalam rumah tangga.

Akhirnya dalam menyikapi perkembangan anak-anak dalam era global ini, orang tua haru sekstra dalam membimbing dan mengawasi cara belajar di rmah. Semoga Allah memberikan hidayah dan rahmat-Nya pada kita semua dalam menyiapan kader yang beriman, berilmu, dan berakhlaqul karimah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun