Mohon tunggu...
Aika Hurairah
Aika Hurairah Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Menulis dan hiduplah seribu tahun lagi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Mahasiswa Arsitektur UNTAG Semarang Menyulap Sampah Plastik Menjadi Ecobrick

8 Maret 2021   07:00 Diperbarui: 8 Maret 2021   07:03 460
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mengajak warga membuat Ecobrick

Di musim penghujan sekarang ini, beberapa wilayah di Indonesia, tidak hanya kebanjiran air, namun juga kebanjiran sampah plastik. Salah satu wilayah di Indonesia yang memproduksi cukup banyak sampah plastik adalah kota Semarang.

Semarang sendiri menjadi kota metropolitan dengan jumlah penduduknya mencapai 1,6 juta jiwa dengan menghasilkan 1.000 ton sampah setiap harinya.

Karenanya, fenomena ini menjadi salah satu proker KKN mahasiswa UNTAG Semarang dengan menyulap sampah plastik menjadi bata ramah lingkungan atau ecobrick, dan sebagai upaya untuk sedikit berkontribusi dalam program pemerintah Kota Semarang dalam hal penanggulangan sampah.

Sosialisasi ke warga
Sosialisasi ke warga
Ungaran Barat (20/2) -- Muhamad Muzaqi (Mahasiswa Jurusan Teknik Arsitektur) telah memilah sampah plastik dari sampah lainnya (organik dan anorganik), limbah tersebut diperolehnya dari rumah warga area komplek perum PLN jalan Hayam Wuruk, di TPS terdekat, di kantor PLN, sampah mahasiswa di berbagai universitas hingga limbah sampah di salah satu perusahaan besar.


Setelah itu, mahasiswa KKN ini membersihkannya menggunakan air yang diberi sabun secukupnya, kemudian mengeringkannya menggunakan lap bersih. Sampah ini sebaiknya tidak kotor agar kondisi ecobrick yang dihasilkan tidak berjamur dan hasilnya bagus dan kuat untuk dipakai nantinya.

Lalu, plastik-plastik ini digunting dengan ukuran minimalis agar memudahkan masuk ke dalam botol 600 ml---botol-botol ecobrick sengaja dipilih dengan ukuran yang sama, sehingga mudah dalam penggunaannya. Ukuran tersebut tidak harus 600 ml, ya.

Sebelum plastik-plastik yang telah digunting dimasukkan ke dalam botol, mas Zaqi menaruh plastik sebagai warna dasar dan sebagai penguat atau pengeras botol, lalu memasukkan plastik-plastik tersebut dan mendorongnya menggunakan stik yang terbuat dari kayu yang diberi pelapis plastik atau sumpit. Fungsinya untuk memadatkan plastik tersebut dan pemberi warna dasar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun