Mohon tunggu...
Aidul Latif
Aidul Latif Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Olahraga dan Kesenian

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perceraian

30 Mei 2023   13:29 Diperbarui: 30 Mei 2023   13:37 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Akibat Dari Perceraian Terhadap Anak

     Yang pertama akibat perceraian, yang sering terjadi terhadap anak yaitu dapat menggagu emosional seorang anak. Seorang anak dalam rumah tangga yang memiliki onflik perceraian pasti akan sangat terbukul dan sangat jadi beban pikiran oleh anak tersebut, karena anak tersebut merasa kehilangan dari salah satu orangtuanya bahkan kedua orangtuanya. 

Dan seorang anak dapat mengalami gangguan emosional seperti stres yang berkepanjangan, cemas dan depresi akibat tromanya terhadapkonflik perceraian orang tua mereka tersebut. Kebanyakan dari seorang anak dalam keluarga tersebut pasti akan sangat berfikir untuk bagai mana cara menyelesaikan permasalahan orangtuanya tersebut dan seorang anak pasti akan berfikir bagai mana cara mengembalikan atau menyatukan kembali orang tuanya tersebut.

     Selanjutnya yang kedua akibat dari perceraian terhadap anak,  Perceraian dapat berdampak negatif pada kinerja akademik anak-anak. Mereka mungkin kesulitan berkonsentrasi di sekolah, mengalami penurunan motivasi, atau mengalami kesulitan dalam berinteraksi dengan teman sebaya. Perceraian orang tua dapat memiliki dampak negatif yang signifikan terhadap masalah akademik anak. 

Gangguan dalam rutinitas, ketidakstabilan lingkungan, perubahan sekolah, dan masalah emosional dapat menyebabkan anak mengalami kesulitan dalam menyesuaikan diri, mempertahankan fokus, dan mencapai potensi akademiknya yang sebenarnya. Oleh karena itu, penting bagi orang tua, pendidik, dan perawat untuk memberikan dukungan emosional dan sosial yang tepat kepada anak-anak yang mengalami perceraian, serta mencari cara untuk memfasilitasi lingkungan belajar yang stabil dan mendukung bagi mereka.

       Yang ketika, Perceraian dapat menimbulkan masalah perilaku pada anak. Proses perceraian yang kontroversial dan traumatis seringkali menimbulkan stres, kecemasan, dan ketidakstabilan emosi pada anak. 

Mereka mungkin memperhatikan perubahan dalam kebiasaan tidur dan makan mereka, serta kesulitan berkonsentrasi di sekolah. Anak-anak yang selamat dari perceraian orang tuanya juga dapat menunjukkan perilaku agresif, menarik diri, atau prestasi akademik yang buruk. Selain itu, mereka mungkin merasa terjebak oleh konflik orang tuanya, merasa bersalah, atau merasa tersesat dan bingung dengan perubahan dinamika keluarga. Penting bagi orang tua dan pendidik untuk memberikan dukungan emosional yang stabil bagi anak-anak yang menghadapi perpisahan dan membuka saluran komunikasi yang akan membantu mereka mengelola dan beradaptasi dengan perubahan.

Faktor Yang Menyebabkan Perceraian

      Perselingkuhan seringkali merupakan salah satu faktor yang sering terjadi menyebakan perceraian dalam pasangan yang sah dari sebuah rumah tangga. Ketidakpuasan emosional atau fisik, kurangnya komunikasi, perselingkuhan dan kebutuhan keuangan yang tidak tercukupu atau  tidak terpenuhi dapat mengakibatkan merusak berhubungan dan mempengaruhi stabilitas hubungan. Selain itu perceraian dapat tmbul akibat ketidak setiaan dari sala satu pasangan, dan mengakibatkan kehilangan kepercayaan, kekecewaan ,dan sakit hati terhadap perselingkhan tersebut.

Untuk menjaga kelangsungan hubungan yang sehat, penting bagi pasangan untuk menjalin komunikasi yang efektif, saling memperhatikan kebutuhan dan mengatasi masalah yang mungkin timbul seiring waktu.

      Yang kedua faktor yang dapat menimbulkan perceraian yaitu bentuk komunikasi yang buruk dalam sebuah pasangan. Komunikasi yang buruk seringkali menjadi yang mengakibatkan faktor  perceraian. Ketika pasangan tidak dapat berkomunikasi secara efektif, konflik tidak terselesaikan dengan baik dan ketegangan meningkat. Komunikasi yang buruk dapat memiliki banyak penyebab, termasuk kurangnya mendengarkan secara aktif, kesalahpahaman, penggunaan bahasa yang salah, dan ketidakmampuan untuk mengungkapkan perasaan dengan jelas. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun