Mohon tunggu...
aidinar desta angela
aidinar desta angela Mohon Tunggu... Penulis - hanya seorang pelajar

aiii

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Wanita Tangguh

5 Oktober 2020   14:39 Diperbarui: 5 Oktober 2020   14:41 134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Gadis itu memiliki mata tajam khas yang memancar bagaikan percikan api menakutkan. Langkah demi langkah kakinya seperti setruman yang membuat siapapun segera menghindarinya. Bentuk wajahnya tirus, bibir mungil berwarna merah jambu yang terlihat natural, kulitnya yang halus sehalus bubuk susu. Ia terlihat menyerupai bidadari yang sengaja diturunkan di bumi.

Namun, semua anggapan itu akan sirna dalam sedetik saat mengetahui bagaimana sebenarnya gadis ini. Wajahnya benar-benar sangat menipu. Kecantikan wajahnya tak sama dengan kecantikan sikapnya. Kelakuannya bagaikan titisan iblis yang tidak bias dihentikan. Ia dapat melakukan apapun yang ia inginkan tanpa ada yang melarangnya. Ingat! Siapa pun...


"IFY!! JANGAN TERUSKAN LANGKAHMU!!" teriakan keras tersebut menghentikan langkah kaki gadis ini. Ia bosan dengan ocehan itu setiap pagi. Ify dapat mendengar derap langkah mendekatinya.
"Kamu tahu ini jam berapa?"
"Delapan", jawab Ify denga suara malas, bosan setiap hari diberi pertanyaan itu-itu lagi.
"Sudah berapa kali kamu telat? Apa kamu tidak membaca peraturan di sekolah ini?", serbu lelaki paruh baya tersebut.
"Bapak Jona, saya itu tidak telat. Hanya saja datang lebih siang," ujar Ify memotong ucapan sang Kepala Sekolah.
"Sekarang bersihkan lorong sekolah dari lantai 1 hingga lantai 3 sekarang!!"
"Saya gak mau!" tantang Ify menghabiskan kesabaran Pak Jona.
"Baiklah, sekarang masuk kelas kamu!!" perintah Pak Jona sebelum kesabarannya habis menghadapi gadis satu ini.


Untuk kesekian kalinya, Pak Jona harus bersabar menghadapi sifat dingin dan tak tahu aturan Ify. Pak Jona tahu sebenarnya Ify adalah anak yang baik, namun sikapnya itulah yang kurang baik. Walaupun terkenal dengan tak tahu aturan, Ify termasuk gadis yang sangat pintar. Seantero sekolah siapa sih yang tidak kenal dengan Alyssa Freedy Maca? Gadis paling pintar dengan nilai selalu di atas 95, bahkan nyaris sempurna. Padahal, gadis ini selalu tidur di jam pelajaran. Namun saat diadakan ujian, dalam waktu lima belas menit saja soal-soal tersebut sudah selesai Ify kerjakan. Dan yang lebih mengejutkan ia selalu mendapat nilai yang sempurna. Sekolah pun mengakui kepintaran Ify. Ify pun sering diikutkan lomba cerdas cermat, dan ia selalu memenangkannya.


Ify masuk ke dalam kelas begitu saja saat guru Matematika yang terkenal killer sedang menerangkan di depan kelas. Tak ada yang kaget dengan peristiwa ini, semuanya sudah cukup terbiasa dengan kelakuan Ify. Ify menaruh tasnya di atas meja, duduk di atas kursi, dan menyalakan iPod nya dengan memasang earphone berwarna gold kesayangannya kemudian tidur melanjutkan mimpinya. Akhirnya pelajaran hari ini pun selesai yang bagi Ify hanya angin lewat. Cukup dengan melihat sekilas materi ia sudah bias memahami dalam hitungan detik.


Kemudian Ify keluar dari gerbang menuju sebuah halte untuk menunggu bus yang biasanya ia naiki ketika berangkat dan pulang. Namun, bus yang ia tunggu tak kunjung dating. Akhirnya Ify memutuskan untuk berjalan kaki. Ify melewati gang-gang belakang sekolah yang sempit. Hari mulai petang, membuat jalanan terlihat sepi. Ify berjalan tanpa ketakutan sedikit pun. Namun, saat dipertengahan jalan ia melihat sekumpulan preman. Ia terus berjalan tanpa memedulikan preman-preman tersebut. Ify memberhentikan langkahnya karena ketujuh preman tersebut mengepungnya.


"Gadis cantik...," goda salah satu preman dengan tawa, padahal tidak ada yang lucu.
"Boleh juga nih kalua dijadikan santapan malam ini," tambah salah satu preman.
"WOOYY!!" sebuah teriakan kencang membuat ketujuh preman menoleh ke sumber suara.
"Lepasin gadis itu!" bentak pria asing itu dengan tatapan garang.
Ketujuh preman tersebut mengepung Ify dan pria asing itu agar mereka tidak dapat kemana-mana.
"Kamu mau apa, bocah? Kamu tidak perlu ikut campur urusan kita! Sana pergi!" ujar salah satu preman bertubuh paling besar.
"Aku akan pergi kalua kalian lepasin gadis ini!"
"Melepaskan? Siapa kamu berani menantang kita?"
"Ak---aku pacarnya..."


Ify memincingkan matanya mendengar pengakuan pria asing itu. Dan tiba-tiba semuanya berubah menjadi gelap gulita, yang ia tahu hanya suara keributan. Ya, Ify sudah pingsan terlebih dahulu, dan pria asing tersebut dapat mengalahkan ketujuh preman tersebut.


Keesokan harinya, Ify bingung ia bangun sudah berada di ranjang tidurnya. Padahal seingatnya ia pingsan saat dikepung oleh preman. Namun, kebisingan di seberang rumahnya membuat Ify terganggu.ify mencoba berdiri dengan langkah malasnya, ia berjalan ke arah jendela kamarnya melihat keluar rumah. Ify melihat terdapat tiga mobil di rumah seberang, dan juga banyak lelaki yang mengeluarkan barang-barang dari dalam mobil. Ify memilih untuk keluar kamar menemui adiknya yang sudah pasti sedang bermain PSP.


"Bal, ada orang pindahan di depan rumah kita?" tanya Ify.
"Iya" jawal Iqbal singkat.
"Siapa?"
"Mana gue tahu?"


Ify kembali ke kamarnya berniat untuk melanjutkan tidurnya. Tak sampai satu jam Ify sudah dibangunkan lagi dengan suara berisik di ruang tamu. Hari Minggunya sangat terganggu dan amat sangat tidak menyenangkan. Ia sudah menyiapkan kata-kata edas untuk memarahi adiknya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun