ketika ...
satu satu kuurai lewat jendela mimpi
tersusun rapi dengan nomor halaman warna
membentang bagai rentangan awan pagi
telisik barisan angka mengurai makna
Mengingatmu,
adalah menguras energi yang tak terbantahkan, bagaikan memikul kayu yang berat di pundak
berhari - hari, berjam - jam
bahkan habis paruh waktu hanya mengisi ingatan di pikiranku
Mataku perih, hanya demi melihatmu
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!