Mohon tunggu...
Aidhil Pratama
Aidhil Pratama Mohon Tunggu... ASN | Narablog

Minat pada Humaniora, Kebijakan Publik, Digital Marketing dan AI. Domisili Makassar.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Otak Anda Menyusut Akibat Kebiasaan Kurang Tidur, Ini Bukti Ilmiahnya

27 Juli 2025   05:00 Diperbarui: 26 Juli 2025   14:27 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dampak negatif kurang tidur terasa. Kita jadi sulit untuk berkonsentrasi. Kita juga sulit memecahkan masalah. Serta sulit mengambil sebuah keputusan. 

Seiring waktu, masalah bisa memburuk. Sebuah meta-analisis mengonfirmasi hal itu. Tidur pendek kronis menyusutkan otak. 

Hal ini terjadi pada orang dewasa. Walaupun belum ada gejala neurologis. (PubMed, 2024; National Center for Biotechnology Information, 2024). 

Selain itu, orang kurang tidur. Mereka juga sulit untuk mengingat. Sulit mengingat hal baru juga lama. Karena fungsi hippocampus menjadi terganggu. Bagian ini penting untuk konsolidasi memori. (National Center for Biotechnology Information, 2013).

Ada hubungan kurang tidur dan penyakit. Seperti Alzheimer dan juga Parkinson. Hubungan ini bersifat dua arah. Kurang tidur menaikkan risiko penyakit. 

Sebaliknya, penyakit mengganggu pola tidur. Ini menciptakan sebuah lingkaran setan. Akibatnya otak tidak pulih sempurna. 

Penelitian menunjukkan sebuah fakta penting. Kurang tidur semalam tingkatkan protein. Kadar protein tau meningkat 50%. Protein tau lebih signifikan terpengaruh. Daripada protein jenis amiloid-beta. 

Hal ini mengganggu komunikasi saraf. Lalu menyebabkan penurunan fungsi kognitif. (American Physiological Society, 2019; The Journal of Neuroscience, 2019).

Bukan hanya otak yang rusak. Seluruh tubuh juga ikut rusak. Akibat dari kurangnya waktu tidur. Peradangan dan stres oksidatif meningkat. Peningkatan terjadi secara sangat kronis. Hal ini dapat merusak sel otak. Juga merusak semua jaringan saraf. 

Kerusakan ini terlihat sangat jelas. Studi pencitraan saraf telah menunjukkannya. Volume otak berkurang di wilayah penting. Kondisi ini tingkatkan kerentanan penyakit. Seperti penyakit demensia dan stroke.

Kurang tidur jarang terjadi sendiri. Ini sering berkaitan kondisi lain. Seperti masalah jantung dan metabolik. Kombinasi hipertensi dan kurang tidur. Dapat mempercepat proses penuaan otak. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun