Mohon tunggu...
Aidhil Pratama
Aidhil Pratama Mohon Tunggu... ASN | Narablog

Minat pada Humaniora, Kebijakan Publik, Digital Marketing dan AI. Domisili Makassar.

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Nasibmu Kelas Menengah: Tegar Saat Pajak Ditagih, Sabar Saat Bansos Dibagi

7 Juni 2025   17:22 Diperbarui: 7 Juni 2025   17:22 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi dompet kelas menengah yang banyak potongan, minim bantuan. (KOMPAS/CHY) 

Pemerintah telah menggelontorkan triliunan rupiah untuk menjaga stabilitas ekonomi nasional. Namun bagi sebagian besar masyarakat kelas menengah, pertanyaan yang muncul bukan tentang angka di berita. Melainkan tentang realita yang tersaji di meja makan setiap hari.

Rizal menatap struk belanjaan di atas meja makan. Lima kantong kresek itu kini bernilai hampir seperempat gaji bulanannya. Namun isinya terasa menyusut. 

Dari teras rumah. Suara meteran listrik prabayar berbunyi nyaring, `beep... beep...`. Menagih untuk diisi. Kontras dengan suara optimis seorang pejabat di televisi. Yang mengumumkan renana penyaluran Bantuan Langsung Tunai tahap terbaru.

Ia meraih ponsel. Membuka aplikasi mobile banking. Angka yang tersisa setelah bayar cicilan rumah dan tagihan lain membuatnya menghela napas panjang.

"Uang pangkal Daffa gimana, Mas?" suara istrinya terdengar dari dapur.

Rizal hanya menggeleng pelan. "Nanti kita pikirkan lagi."

Ia meraih remot dan menekan tombol merah. Membungkam suara berita di televisi. Ruangan jadi hening. Menyisakan pertanyaan yang bergaung di kepalanya.

"Triliunan rupiah bantuan digelontorin. Tapi tak satu rupiah pun mampir ke dapurku. Sebenarnya, untuk siapa bantuan itu semua?"

Pertanyaan Rizal yang bergema dalam hening. Bukanlah keluhan tanpa dasar. Ia menyentuh jantung dari strategi stimulus ekonomi nasional. 

--- 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun