Mohon tunggu...
Aidhil Pratama
Aidhil Pratama Mohon Tunggu... ASN | Narablog

Minat pada Humaniora, Kebijakan Publik, Digital Marketing dan AI. Domisili Makassar.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Sudah Saatnya Menghargai Dosen dengan Gaji yang Layak

20 Mei 2025   17:00 Diperbarui: 23 Mei 2025   14:43 499
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Dosen laki-laki. (Sumber: KOMPAS/SPY) 

Gaji dosen Indonesia tertinggal jauh, bagaimana hal ini memengaruhi kualitas pendidikan dan riset di negara kita?

Dosen merupakan ujung tombak dalam pembentukan kualitas pendidikan tinggi. 

Sebagai pendidik, mereka tak hanya bertanggung jawab atas pengajaran di kelas, tapi juga berperan dalam mengembangkan riset yang mendorong inovasi dan kemajuan negara. 

Ironisnya, meski tugas mereka krusial, dosen di Indonesia harus menghadapi tantangan besar terkait kesejahteraan finansial. 

Dengan gaji yang jauh tertinggal dibandingkan negara-negara tetangga, apa Indonesia siap menghargai intelektual bangsa untuk masa depan yang lebih baik?

Gaji Dosen Indonesia dan Negara Tetangga

Berdasarkan data yang dihimpun oleh Kompas.id (2025), gaji dosen di Indonesia masih jauh tertinggal jika dibanding dengan negara-negara di Asia Tenggara. 

Rata-rata gaji dosen perguruan tinggi negeri (PTN) Indonesia hanya setara dengan 1,3 kali Upah Minimum Provinsi (UMP). 

Perbandingan ini menunjukkan gap yang signifikan, mengingat di negara seperti Singapura, Malaysia, dan Thailand, gaji dosen bisa mencapai hingga tiga kali lipat UMP. 

Di Singapura, gaji dosen mencapai 1,48 kali lipat dari UMP, sementara di Kamboja, angka tersebut bahkan mencapai 6,6 kali lipat dari UMP (Kompas.id, 2025).

Perbedaan ini tak hanya berbicara tentang angka, tapi juga mencerminkan ketidakadilan yang mempengaruhi kualitas pendidikan yang dapat diberikan oleh dosen. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun