Damkar berjuang tanpa pamrih, menghadapi risiko tinggi demi keselamatan kita---tapi, siapa yang peduli?
Di balik setiap kebakaran yang berhasil dipadamkan dan bencana yang terselesaikan, ada petugas Pemadam Kebakaran (Damkar) yang bekerja tanpa pamrih, menghadapi risiko fisik dan psikologis dengan dedikasi yang luar biasa.Â
Mereka adalah pahlawan dalam kehidupan nyata, yang tidak hanya hadir ketika api menyala, tetapi juga ketika masyarakat membutuhkan pertolongan di luar kebakaran.Â
Namun berapa banyak dari kita memahami tantangan yang mereka hadapi dan sejauh mana kita mendukung perjuangan mereka?Â
Sebagai respons terhadap tantangan ini, teori Public Service Motivation (PSM) oleh James Perry dan Lois Wise memberi pemahaman mengenai motivasi petugas Damkar yang dapat dijadikan dasar untuk memberikan dukungan lebih besar dari negara.
Dedikasi Tanpa Pamrih
Menurut Perry dan Wise (2025), Public Service Motivation (PSM) menjelaskan dorongan intrinsik individu untuk melayani masyarakat, yang didorong oleh nilai-nilai seperti altruisme, pengorbanan diri, dan komitmen terhadap nilai publik, bukan keuntungan materi.Â
Dalam konteks Damkar, dedikasi mereka yang melampaui tugas rutin tidak hanya mencerminkan kewajiban profesional, tetapi juga panggilan moral untuk melindungi dan menolong sesama.Â
Seperti yang terlihat dalam artikel "Damkar, Pahlawan Kita Semua" (Kompas.ID, 2025), para petugas Damkar dengan tegas menolak imbalan finansial karena mereka melihat tugas ini sebagai misi mulia, bukan ladang untuk memperoleh keuntungan pribadi.
PSM, sebagai teori, memberikan gambaran jelas tentang bagaimana petugas Damkar memiliki motivasi untuk melayani yang lebih besar daripada sekadar tugas formal.Â
Mereka menunjukkan rasa empati dan pengorbanan diri yang sangat tinggi, selalu siap menghadapi bahaya demi keselamatan orang lain (Ejournal Wiraraja, 2023).Â