Bagaimana cara CV Anda bisa lolos dari filter ATS yang ketat dan meraih perhatian HRD?
Proses rekrutmen zaman now tak lagi bergantung sepenuhnya pada penilaian manual oleh perekrut. Sistem otomatis berbasis teknologi kini mengambil peran penting dalam menyaring ribuan lamaran secara efisien.Â
Salah satu teknologi yang banyak digunakan adalah Applicant Tracking System (ATS), sebuah perangkat lunak yang dirancang untuk memindai, menyaring, dan mengurutkan CV pelamar berdasarkan kecocokan dengan deskripsi pekerjaan.Â
Data dari MyEduSolve Indonesia (2024) menyebutkan bahwa 98% perusahaan Fortune 500 telah mengadopsi ATS dalam proses rekrutmen mereka.Â
Ini berarti, tanpa optimasi yang tepat, peluang CV Anda untuk lolos seleksi bisa saja berakhir di tumpukan 'rejected' bahkan belum dilihat pegawai HR.
David Marseille dalam video YouTube-nya menjelaskan bahwa ATS bekerja dengan cara memindai kata kunci, format, dan struktur CV secara otomatis.Â
Jika elemen-elemen ini tidak sesuai dengan standar ATS, CV tersebut tidak akan diproses lebih lanjut (Marseille, 2025). Hal ini menggarisbawahi urgensi memahami bagaimana format CV yang ATS-friendly dapat meningkatkan probabilitas lolos seleksi.
ATS sebagai Filter Awal Kualifikasi Pelamar
ATS dirancang untuk menyaring kandidat dengan cara yang efisien dan objektif, tetapi tidak jarang menjadi tantangan bagi pelamar yang tidak mempersiapkan CV mereka dengan benar.Â
Menurut laporan dari Universitas Pelita Harapan (2024), ATS akan memprioritaskan CV yang menggunakan format sederhana dengan font standar seperti Arial, Times New Roman, atau Calibri, dan disimpan dalam format .doc atau .docx.Â
Ini disebabkan karena beberapa sistem ATS kesulitan membaca file PDF atau desain yang mengandung elemen visual kompleks seperti tabel atau grafik.