Mohon tunggu...
Aidhil Pratama
Aidhil Pratama Mohon Tunggu... ASN | Narablog

Minat pada Humaniora, Kebijakan Publik, Digital Marketing dan AI. Domisili Makassar.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Cerita Haji dan Dimensi Spiritual yang Tersembunyi

16 Mei 2025   09:00 Diperbarui: 15 Mei 2025   23:34 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi perjalanan haji sebagai perjalanan spiritual yang mendalam. (iStockphoto/Aviator70 via KOMPAS.COM)

Merenung lebih dalam tentang haji, apakah itu hanya ritual atau perjalanan spiritual yang sejati?

Haji adalah perjalanan spiritual bagi sebagian besar umat Muslim. Ia bukan hanya perjalanan fisik menuju tanah suci. Haji adalah impian yang dipenuhi harapan dan doa. Ia juga simbol dari pencapaian spiritual tertinggi. 

Tapi apa menunaikan haji selalu mencerminkan kekuatan iman seseorang? Apakah ada faktor lain yang seharusnya menjadi tolok ukur spiritualitas seseorang? 

Apa peran haji dalam kehidupan spiritual seorang Muslim? Apakah haji layak dianggap sebagai tolok ukur utama?

Simbol Kesuksesan Spiritual atau Formalitas Semata?

Dalam pandangan umum masyarakat Muslim, haji dianggap puncak kesuksesan spiritual. Banyak yang percaya, orang yang menunaikan haji memiliki keimanan yang tinggi. 

Haji adalah perjalanan jauh yang penuh pengorbanan. Ia juga penuh rasa rindu dan kedekatan dengan Allah. Karena itu, seseorang yang berhasil berhaji dianggap memiliki iman yang kuat. Mereka dianggap telah mencapai tingkat kesucian tertentu.

Namun, apakah menunaikan haji berarti mencapai puncak spiritualitas? Apakah ada dimensi lain dalam Islam yang lebih menentukan kekuatan iman? 

Pertanyaan ini penting untuk dibahas. Kita sering terjebak dalam persepsi bahwa haji adalah tolok ukur utama spiritualitas. Padahal, ada faktor lain yang lebih mendalam dan mendasar.

Haji dalam Perspektif Rukun Islam dan Rukun Iman

Untuk memahami apakah haji seharusnya dianggap tolok ukur utama, kita perlu melihatnya dalam kerangka rukun iman dan rukun Islam. 

Haji adalah salah satu rukun Islam yang wajib dilaksanakan oleh setiap Muslim yang mampu (UMSU, 2025). Namun, dari sudut pandang rukun iman, iman dalam Islam melibatkan lebih dari sekadar amalan lahiriah seperti haji. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun