Mohon tunggu...
Aidhil Pratama
Aidhil Pratama Mohon Tunggu... ASN | Narablog

Minat pada Humaniora, Kebijakan Publik, Digital Marketing dan AI. Domisili Makassar.

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Nasi Goreng, Bumbu Rahasia Rekonsiliasi Megawati dan Prabowo

13 Mei 2025   17:00 Diperbarui: 13 Mei 2025   17:36 382
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi nasi goreng sebagai simbol rekonsiliasi politik Indonesia. (Dibuat oleh ChatGPT)

Nasi goreng jadi simbol rekonsiliasi Megawati dan Prabowo, mengatasi ketegangan politik dengan cara sederhana.

'Politik nasi goreng' melibatkan Megawati Soekarnoputri dan Prabowo Subianto jelang Kongres PDIP. Awalnya kita menganggap sebagai cerita ringan. Yang bisa saja muncul karena kebetulan mereka berbicara tentang makanan. 

Namun belakangan dari pendapat banyak pengamat yang mengasosiasikan nasi goreng sebagai simbol berbagai hal. Mengapa fenomena ini lebih dari sekadar anekdot semata?

Simbol Rekonsiliasi

Pada Penganugerahan Trisakti Tourism Award 2025, Megawati menceritakan kebiasaan Prabowo. Prabowo sering menanyakan kapan nasi goreng akan dibuatkan untuknya. 

Meski cerita ini terkesan ringan, sebenarnya mengandung makna tersendiri. Terutama dalam konteks hubungan politik antara keduanya (Tempo, 2025). 

Ketegangan politik antara Megawati dan Prabowo yang dimulai sejak Pilpres 2009 bisa diredakan. Hal itu terjadi melalui sesuatu yang sederhana, nasi goreng. 

Bagi banyak orang makanan mungkin hanya hidangan biasa. Namun bagi keduanya, nasi goreng jadi simbol persatuan yang lebih relevan.

Fenomena ini menunjukkan bahwa di dunia politik yang sering terpecah, simbol sederhana bisa membuka ruang dialog. Simbol ini dapat menciptakan komunikasi yang lebih manusiawi. 

Sebagaimana yang dijelaskan oleh Dahnil Anzar Simanjuntak, politik nasi goreng jadi simbol persatuan. Simbol ini penting bagi kebersamaan meski ada perbedaan ideologi (Suara Indo, 2025). 

Nasi goreng mengingatkan kita bahwa politik tidak selalu diwarnai perpecahan. Politik bisa hadir dengan komunikasi yang mengutamakan keharmonisan.

Teori Interaksi Simbolik dalam Politik

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun