Pengangguran bukan hanya masalah individu, tapi juga dampak ketidaksetaraan struktural dalam sistem ekonomi.
Pengangguran adalah masalah kompleks. Kita sering dengar anjuran untuk belajar keterampilan baru. Atau mencari pekerjaan dengan lebih giat.Â
Namun apa itu solusi yang tepat? Apakah pengangguran hanya karena kurang keterampilan? Atau kurang giat dalam pencarian kerja? Perlu ada pandangan yang lebih kritis.
Tantangan Pengangguran di Era Modern
Seringkali kita sudah berusaha keras untuk mendapatkan pekerjaan. Meski begitu pintu kesempatan tetap tertutup. Sudah melamar ke banyak tempat, mengikuti pelatihan, namun tetap tak ada panggilan.Â
Ini adalah pengalaman banyak orang. Lalu, apa yang salah? Apa ini karena kurang keterampilan atau kurang usaha? Mungkin ada hal lain yang perlu dipertanyakan.
Pengangguran terjadi bukan hanya karena satu faktor. Ada faktor struktural yang lebih besar.Â
Banyak pekerja digantikan teknologi. Kebijakan ekonomi yang tidak berpihak pada rakyat juga menciptakan ketidaksetaraan kesempatan kerja.Â
Dalam situasi ini, pengangguran bukan hanya masalah individu. Ini juga soal sistem yang tidak memberi peluang setara.
Perspektif Sosiologi Kritis
Untuk memahami pengangguran lebih luas, kita perlu teori konflik Karl Marx. Marx menyatakan bahwa pengangguran bukan hanya akibat kekurangan keterampilan.Â
Pengangguran adalah dampak ketidaksetaraan struktural dalam sistem kapitalis.Â