Mohon tunggu...
Aidhil Pratama
Aidhil Pratama Mohon Tunggu... ASN | Narablog

Minat pada Humaniora, Kebijakan Publik, Digital Marketing dan AI. Domisili Makassar.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Pengangguran, Sistem Ekonomi, dan Ketimpangan Sosial

8 Mei 2025   13:00 Diperbarui: 8 Mei 2025   15:22 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi papan pengumuman pekerjaan terhalang oleh barikade. (Dibuat oleh ChatGPT)

Pengangguran bukan hanya masalah individu, tapi juga dampak ketidaksetaraan struktural dalam sistem ekonomi.

Pengangguran adalah masalah kompleks. Kita sering dengar anjuran untuk belajar keterampilan baru. Atau mencari pekerjaan dengan lebih giat. 

Namun apa itu solusi yang tepat? Apakah pengangguran hanya karena kurang keterampilan? Atau kurang giat dalam pencarian kerja? Perlu ada pandangan yang lebih kritis.

Tantangan Pengangguran di Era Modern

Seringkali kita sudah berusaha keras untuk mendapatkan pekerjaan. Meski begitu pintu kesempatan tetap tertutup. Sudah melamar ke banyak tempat, mengikuti pelatihan, namun tetap tak ada panggilan. 

Ini adalah pengalaman banyak orang. Lalu, apa yang salah? Apa ini karena kurang keterampilan atau kurang usaha? Mungkin ada hal lain yang perlu dipertanyakan.

Pengangguran terjadi bukan hanya karena satu faktor. Ada faktor struktural yang lebih besar. 

Banyak pekerja digantikan teknologi. Kebijakan ekonomi yang tidak berpihak pada rakyat juga menciptakan ketidaksetaraan kesempatan kerja. 

Dalam situasi ini, pengangguran bukan hanya masalah individu. Ini juga soal sistem yang tidak memberi peluang setara.

Perspektif Sosiologi Kritis

Untuk memahami pengangguran lebih luas, kita perlu teori konflik Karl Marx. Marx menyatakan bahwa pengangguran bukan hanya akibat kekurangan keterampilan. 

Pengangguran adalah dampak ketidaksetaraan struktural dalam sistem kapitalis. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun