Mohon tunggu...
Aidhil Pratama
Aidhil Pratama Mohon Tunggu... ASN | Narablog

Minat pada Humaniora, Kebijakan Publik, Digital Marketing dan AI. Domisili Makassar.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Menopause dan Studi Gender Ungkap Ketidaksetaraan dalam Kesehatan Perempuan

26 April 2025   18:00 Diperbarui: 24 April 2025   16:50 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi kesetaraan gender.(SHUTTERSTOCK/FIDA OLGA via KOMPAS.COM)

Menopause lebih dari sekadar perubahan fisik, ini adalah pengalaman gender yang membutuhkan pemahaman dan dukungan.

Menopause. Apa yang kamu pikirkan saat mendengarnya? Penuaan atau hilangnya kemampuan reproduksi? Menopause lebih dari itu. Bagi banyak perempuan, menopause bukan akhir. Ia adalah fase hidup penuh perubahan, tantangan, dan peluang baru.

Tabu dan Realita Menopause di Indonesia

Di Indonesia, menopause sering dianggap tabu. Banyak orang merasa canggung membicarakan perubahan tubuh perempuan saat fase ini. 

Menopause sering dihubungkan dengan penuaan, hilangnya daya tarik, dan ketidaksuburan. Padahal menopause adalah bagian alami dari siklus hidup perempuan. 

Biasanya menopause terjadi antara usia 45 hingga 55 tahun, saat tubuh berhenti menstruasi secara permanen. Ini adalah proses alami. Meski bisa menimbulkan perubahan fisik dan emosional.

Banyak perempuan merasa cemas saat memasuki fase ini. Mereka khawatir dengan perubahan fisik yang terjadi dan minimnya informasi tentang cara menghadapinya. 

Di banyak budaya, topik menopause dianggap tabu. Banyak perempuan merasa harus menyembunyikan kenyataan bahwa mereka mengalami perubahan besar dalam hidup mereka.

Pengalaman dan Kebutuhan yang Terabaikan

Banyak perempuan menghadapi masalah kurangnya informasi tentang apa yang terjadi pada tubuh mereka saat menopause. Mereka sering bingung dan terkejut dengan gejala seperti hot flashes, perubahan mood, atau penurunan kepadatan tulang. 

Meski banyak penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar perempuan merasa lebih percaya diri setelah menopause, tantangan yang mereka hadapi tetap besar.

Di Yogyakarta, penelitian menunjukkan bahwa sekitar 90,7% perempuan premenopause merasa lebih siap jika memiliki pengetahuan yang cukup tentang tubuh mereka (etd.repository.ugm.ac.id). 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun