Perbandingan investasi emas fisik dan digital melalui fintech, mengungkap kelebihan, risiko, dan kemudahan akses.
Apakah kamu bingung memilih antara emas fisik yang bisa dipegang langsung atau emas digital? Kedua investasi ini kini banyak diminati. Namun, keduanya punya kelebihan dan tantangan masing-masing. Â
Demokratisasi Investasi Emas Digital
Banyak orang menganggap emas digital mempermudah akses investasi. Cukup dengan Rp 5.000, kamu bisa mulai beli emas lewat aplikasi.Â
Ini menggoda, apalagi jika kamu berpikir emas hanya bisa dijangkau orang kaya. Dengan cara ini, kamu bisa berinvestasi tanpa repot menyimpan emas fisik. Â
Namun apa kemudahan ini benar menguntungkan? Platform emas digital memungkinkan siapa saja berinvestasi. Tapi seperti investasi lainnya, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Salah satunya adalah biaya tersembunyi yang sering tidak kita sadari.
Harga emas digital yang terlihat murah kadang justru punya selisih harga jual-beli besar. Bappebti mencatat, transaksi emas digital di Indonesia melonjak 195% YoY pada Januari 2025 (Kontan, 2025).Â
Ini menunjukkan minat tinggi masyarakat. Namun kita juga harus hati-hati dengan biaya tersembunyi. Selisih harga jual-beli bisa lebih besar tergantung platform yang digunakan.Â
Meski emas digital tampak murah, pastikan kamu memeriksa biaya transaksi lebih teliti.
Fondasi Kepercayaan Investor
Ketika berbicara soal emas, kita harus perhatikan aspek keamanannya.Â
Emas fisik jelas unggul dalam hal ini. Saat membeli emas fisik, kamu tahu persis apa yang kamu miliki. Kamu bisa melihat dan memegangnya, memberi rasa aman. Emas fisik memberikan rasa tenang yang tidak bisa diberikan oleh investasi digital. Â