Mohon tunggu...
Aidhil Pratama
Aidhil Pratama Mohon Tunggu... ASN | Narablog

Minat pada Humaniora, Kebijakan Publik, Digital Marketing dan AI. Domisili Makassar.

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Mengungkap Dilema Psikologi Investasi Emas Fisik dan Digital

24 April 2025   18:00 Diperbarui: 23 April 2025   17:00 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi perdagangan emas yang dilakukan secara digital.(Jewelpedia via KOMPAS.COM)

Membahas dilema memilih investasi emas fisik atau digital dan bagaimana psikologi memengaruhi keputusan tersebut.

Mungkin kamu sedang berpikir untuk mulai berinvestasi emas. Tapi, kamu bingung memilih. Antara emas fisik yang bisa dipegang atau emas digital yang lebih praktis dan mudah diakses lewat aplikasi. Kedua pilihan ini menarik, tapi mana yang lebih cocok?

Pilihan tiap orang tergantung pada preferensi pribadi. Apa dan bagaiana penjelasan psikologisnya?

Sentuhan Nyata vs. Kemudahan Genggaman

Kenapa banyak orang masih memilih emas fisik meskipun serba digital? Itu karena emas fisik terasa nyata. Kamu bisa memegangnya, menyentuhnya, bahkan menyimpannya di rumah atau brankas. 

Rasa aman yang datang dengan memiliki aset fisik di tangan sangat berharga.

Contohnya, emas Antam dengan sertifikat keaslian. Orang lebih nyaman karena bisa melihat dan memegangnya langsung. Keamanan yang tampak nyata memberikan rasa tenang.

Di sisi lain, emas digital menawarkan kenyamanan. Tidak perlu repot mencari tempat penyimpanan atau menghitung biaya. Semua bisa dilakukan cepat lewat aplikasi. 

Data Bappebti (2025) menunjukkan transaksi emas digital naik 430,6% sepanjang 2024. Ini menunjukkan banyak orang memilih emas digital yang lebih praktis.

Mengapa Emas Fisik Lebih "Menarik" Secara Psikologis?

Psikologi mempengaruhi pilihan kita. Ada konsep yang disebut availability heuristic. Ini adalah bias kognitif yang membuat kita lebih percaya pada hal yang mudah dibayangkan. 

Contoh saat membayangkan emas, yang terlintas di pikiran kita adalah batangan atau koin yang nyata. Karena itu, kita lebih yakin memilih emas fisik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun