Klaim BPJS Kesehatan tertunda hingga Rp 5 triliun, mengancam layanan kesehatan dan membebani rumah sakit.
Kesehatan itu penting banget. Sistem yang harusnya mempermudah, malah bikin masalah.Â
Itulah BPJS Kesehatan. BPJS dibuat supaya semua orang di Indonesia bisa dapat layanan kesehatan dengan mudah. Masalahnya, ada klaim yang tertunda sampai Rp 5 triliun.Â
Bayangin, jumlahnya yang gede banget. Ini bikin rumah sakit kesulitan. Pasien juga jadi terdampak. Kenapa bisa begini?
Drama BPJS yang Tak Berujung
Bayangkan, kamu sudah terdaftar sebagai peserta BPJS Kesehatan. Kamu mengikuti prosedur dengan baik. Kamu mengharapkan perawatan medis tanpa beban biaya yang berat.Â
Tiba-tiba, kamu diberitahu bahwa rumah sakit tempatmu dirawat tidak dapat memproses klaim dari BPJS karena adanya masalah administratif yang tak terduga.Â
Begitu klaim BPJS tertunda, rumah sakit pun terpaksa menanggung biaya operasional sendiri. Bahkan harus menunda pembayaran gaji karyawan.Â
Kondisi ini memprihatinkan. Terutama di rumah sakit-rumah sakit kecil dan terpencil. Ketika rumah sakit kesulitan bayar gaji para tenaga medis, pasien lah yang paling dirugikan.Â
Mereka terancam diminta untuk membayar biaya pengobatan secara tunai. Meski mereka sudah terdaftar BPJS.
Menurut Kompas dan Tempo, klaim BPJS yang tertunda ini berpotensi menggagalkan tujuan dari Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). JKN harusnya memberikan akses kesehatan yang adil dan merata bagi seluruh rakyat Indonesia.Â