Kasus Willie Salim mengajarkan pentingnya kepekaan budaya dan etika dalam pembuatan konten digital.
Salah satunya video yang viral belakangan adalah video Willie Salim. Videonya cukup bikin heboh. Banyak pelajaran yang bisa kita ambil.Â
Video tentang rendang yang "hilang" itu nggak cuma lucu. Tapi juga menunjukkan betapa pentingnya kepekaan terhadap budaya dan sosial.
Viral Berujung Masalah
Willie Salim, konten kreator asal Palembang, mengunggah video.Â
Di video itu, dia masak rendang 200 kilogram di Benteng Kuto Besak. Tapi, rendangnya "hilang" saat dia ke toilet satu menit. Dia buat cerita itu supaya lucu dan dramatis.Â
Tapi, nggak semua orang bisa terima lelucon itu.
Bagi banyak orang Palembang, video itu malah terasa menghina. Mereka merasa video itu merendahkan kota mereka. Konten yang tujuannya buat lucu malah bikin citra Palembang buruk.Â
Tempo.co melaporkan, video itu dianggap mencemarkan nama baik. Sultan Palembang Darussalam bahkan minta Willie minta maaf secara resmi. Dia harus mengikuti tradisi "tepung tawar".Â
Gubernur Sumsel dan Walikota Palembang juga nggak setuju dengan video itu. Mereka anggap video itu merugikan.
Kasus ini akhirnya jadi masalah hukum. CNN Indonesia melaporkan, ada tiga laporan polisi terhadap Willie Salim. Kasusnya dilimpahkan ke Polrestabes Palembang untuk diselidiki.Â