Rayakan Lebaran meriah, tapi dompet jebol? Gadai dan paylater jadi solusi instan. Kemiskinan pasca Lebaran mengintai!
Lebaran adalah tentang kebahagiaan. Tentang berkumpul dengan keluarga. Makan ketupat opor. Berbagi angpao. Pakai baju baru.Â
Tapi ada realitas yang sering luput. Makin banyak orang yang harus menggadaikan barang. Atau berutang lewat paylater. Demi merayakan Idulfitri dengan layak.
Fenomena ini bukan cerita warung kopi. PT Pegadaian mencatat lonjakan transaksi gadai sebesar 11% pada awal Ramadan 2025 (Bisnis.com, 11 Maret 2025).Â
Tak hanya di kota besar, peningkatan ini juga terjadi di berbagai daerah. Dilaporkan Kantor Pegadaian Cabang Bengkulu dan Kanwil III Sumbagsel.Â
Orang-orang datang dengan emas. Sepeda motor bahkan barang elektronik. Berharap mendapat dana cepat untuk kebutuhan Ramadan dan Lebaran.
Di sisi lain, paylater juga semakin populer. Layanan "beli sekarang, bayar nanti" memberi solusi instan. Bagi mereka yang ingin membeli kebutuhan Lebaran. Tanpa harus mengeluarkan uang di muka.
Para ekonom mengingatkan ini bukan solusi jangka panjang.Â
Nailul Huda dari CELIOS dan Esther Sri Astuti dari INDEF menyoroti. Ada risiko lonjakan utang konsumtif. Yang bisa meningkatkan angka kemiskinan pasca-Lebaran (Tempo.co, 10 Maret 2025).
Jadi, apa yang sebenarnya terjadi? Kenapa makin banyak orang terpaksa berutang demi merayakan Lebaran?