Mohon tunggu...
Aidhil Pratama
Aidhil Pratama Mohon Tunggu... ASN | Narablog

Minat pada Humaniora, Kebijakan Publik, Digital Marketing dan AI. Domisili Makassar.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Pilihan di Tangan Kita, Tontonan Ramadan Bisa Menuntun atau Sekadar Hiburan

19 Maret 2025   22:00 Diperbarui: 20 Maret 2025   07:31 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi menonton film bersama saat Lebaran Idul Fitri. (DOK. SHUTTERSTOCK via KOMPAS.COM)

Ramadan 2025 menghadirkan tontonan bermakna, dari sinetron religi hingga konten digital yang edukatif dan inspiratif.

Setiap Ramadan, kita pasti lebih sering menatap layar. Bisa layar TV, ponsel, atau laptop. Tontonan Ramadan selalu menemani kita saat puasa, sahur, atau setelah Tarawih. 

Tahun 2025 ini, ada yang berbeda. Dulu hiburannya sederhana. TV menayangkan sinetron religi, kuis Islami, atau ceramah sebelum sahur. Sekarang, orang tidak hanya mau nonton hiburan. Mereka mencari tontonan yang lebih bermakna.  

Menurut Pundi, penggunaan media sosial naik 30% selama Ramadan. Ini artinya, orang bukan cuma menonton lebih banyak. Mereka juga mencari tontonan yang cocok dengan suasana Ramadan.  

Sekarang, hiburan bukan sekadar hiburan. Tapi juga bisa jadi tuntunan. 

Nostalgia dan Nilai Moral di Layar Kaca 

Banyak orang merasa Ramadan kurang lengkap tanpa sinetron religi. Tontonan ini punya cerita penuh hikmah, karakter yang akrab, dan pesan moral kuat. 

Tahun ini dua judul sinetron lama kembali tayang. Para Pencari Tuhan Jilid 18 dan Lorong Waktu 7. Keduanya tak hanya drama. Ceritanya dekat dengan kehidupan sehari-hari. 

Para Pencari Tuhan sudah ada lebih dari sepuluh tahun. Setiap musim, ceritanya selalu baru, membahas masalah sosial, tapi tetap bernuansa Islami. 

Lorong Waktu juga unik. Ceritanya tentang perjalanan lintas waktu untuk belajar sejarah dan nilai Islam. 

Menurut Tirto.id, sinetron Ramadan masih jadi tontonan favorit. Banyak orang menonton karena rindu masa kecil. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun