Program Cek Kesehatan Gratis berpotensi besar, tapi tantangan sosialisasi dan teknologi mengancam efektivitasnya.
Program Cek Kesehatan Gratis (CKG) yang diluncurkan pemerintah Indonesia pada Februari 2025 bertujuan untuk memberikan pemeriksaan kesehatan rutin secara gratis kepada masyarakat, sebagai langkah preventif yang mengubah paradigma kesehatan dari pengobatan ke pencegahan.Â
Namun, meski memiliki tujuan mulia, program ini menghadapi tantangan besar, terutama dalam hal sosialisasi yang buruk dan rendahnya partisipasi masyarakat.Â
Tanpa langkah perbaikan yang serius, CKG berisiko hanya menjadi pemenuhan janji politik tanpa dampak signifikan.Â
Apa yang perlu dilakukan agar program ini dapat berfungsi dengan efektif dan membawa perubahan nyata bagi masyarakat?
Mengapa Masyarakat Masih Ragu?
Program Cek Kesehatan Gratis datang dengan tujuan mulia, yaitu mendorong deteksi dini penyakit dan mengubah pola pikir masyarakat untuk lebih mengutamakan pencegahan.Â
Namun, untuk mencapai tujuan tersebut, program ini harus dimulai dengan pemahaman yang baik dari masyarakat.Â
Tanpa adanya sosialisasi yang efektif, program ini bisa saja gagal untuk menyentuh mereka yang paling membutuhkan.
Salah satu masalah yang mencolok adalah masih banyaknya anggapan bahwa pemeriksaan kesehatan hanya untuk orang yang sudah merasa sakit.Â
Banyak warga, khususnya di daerah-daerah yang lebih terpencil, memiliki pemahaman yang terbatas mengenai pentingnya pemeriksaan kesehatan rutin.Â