Mohon tunggu...
Aidhil Pratama
Aidhil Pratama Mohon Tunggu... ASN | Narablog

Minat pada Humaniora, Kebijakan Publik, Digital Marketing dan AI. Domisili Makassar.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Tagar "KaburAjaDulu" dan Alasan Anak Muda Ingin Pergi dari Indonesia

11 Februari 2025   10:00 Diperbarui: 19 Februari 2025   22:38 1166
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: Anak Muda Ingin Pergi dari Indonesia. (Sumber: FREEPIK/LIFESTYLE MEMORY via kompas.com)

Tagar #KaburAjaDulu viral, mencerminkan keinginan anak muda pindah ke luar negeri demi masa depan lebih baik.  

Akhir-akhir ini, tagar #KaburAjaDulu ramai menghiasi lini masa media sosial. Tren ini muncul setelah akun HRD Bacot mengunggahnya di X atau Twitter pada 14 Januari 2025, dan dengan cepat mendapat respons luas dari netizen. 

Banyak anak muda, termasuk influencer ikut membahasnya, menjadikannya lebih dari sekadar tren sesaat. 

Tetapi, seberapa realistis sebenarnya keinginan "kabur" ini? Apakah bekerja dan hidup di luar negeri memang sesederhana yang dibayangkan?  

Mengapa Banyak yang Ingin Pindah?  

Ilustrasi brain drain. (Photos by Pajak.com) 
Ilustrasi brain drain. (Photos by Pajak.com) 
Dalam wawancara dengan Tirto.id, Ina Liem, seorang pengamat pendidikan dan konsultan karier, menyebutkan bahwa fenomena ini bukan hanya sekadar tren media sosial. 

Tapi mencerminkan keinginan nyata anak muda Indonesia untuk mencari peluang lebih baik. 

Ada beberapa alasan utama mengapa banyak orang mempertimbangkan untuk pindah ke luar negeri:  

1. Lapangan Kerja Terbatas & Gaji Tidak Memadai

Berdasarkan data BPS (Badan Pusat Statistik) 2024, tingkat pengangguran terbuka di Indonesia mencapai 5,32%, dengan lulusan perguruan tinggi justru mendominasi angka pengangguran. 

Banyak fresh graduate merasa bahwa sulit mendapatkan pekerjaan sesuai keahlian mereka.  

Bahkan jika mendapatkan pekerjaan, gaji yang ditawarkan sering kali tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun