Tukin dosen ASN macet sejak 2020, memicu protes dan mempertanyakan komitmen pemerintah terhadap pendidikan. Â
Saat Prabowo Subianto berbicara tentang Indonesia Emas 2045, visi yang ia usung begitu menjanjikan. Ia ingin membangun generasi emas dengan sumber daya manusia unggul, menjadikan Indonesia sebagai negara maju.Â
Salah satu pondasi utamanya? Pendidikan.
Tapi ada satu ironi besar. Sementara pemerintah mengumandangkan pentingnya pendidikan, ratusan dosen ASN masih belum menerima tunjangan kinerja (tukin) yang seharusnya menjadi hak mereka sejak 2020.Â
Menurut Merdeka.com, tukin ini sebenarnya sudah diatur dalam Permendikbud Nomor 49 Tahun 2020. Namun, hingga kini, pembayaran masih mandek. Â
Lalu, di mana komitmen pemerintah terhadap pendidikan? Bagaimana bisa kita bicara soal Indonesia Emas jika tenaga pendidik tidak diperlakukan dengan layak? Â
Pada 3 Februari 2025, ratusan dosen yang tergabung dalam Aliansi Dosen ASN Kemdiktisaintek Seluruh Indonesia (ADAKSI) turun ke jalan, menggelar aksi di Monas.Â
Mereka tidak meminta lebih dari apa yang seharusnya menjadi hak mereka. Mereka hanya ingin pemerintah menepati janji. Â
Jika pemerintah terus menutup mata, bukan mustahil mimpi Indonesia Emas 2045 akan berubah menjadi Indonesia Cemas 2045. Â
Janji yang Tak Kunjung Terealisasi Â